Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dikhawatirkan Merusak Mental, Pemerintah Diharapkan Batasi Transfer Atlet Daerah

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 19 Desember 2019 | 15:48 WIB
Ilustrasi pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA)

BOLASPORT.COM - Menjelang bergulirnya Pekan Olahraga Nasional (PON), pemerintah didesak membuat regulasi untuk mencegah kepindahan atlet ke daerah lain.

Bukan sebuah rahasia ketika suatu daerah mencari bibit-bibit atlet unggul demi meraih prestasi dalam ajang pekan olahraga nasional atau daerah.

Akan tetapi, ambisi tersebut justru membawa dampak negatif.

Pasalnya, ada kasus ketika suatu daerah membajak atlet dari daerah lain dengan diiming-imingi bonus yang melimpah.

Baca Juga: Yuta Watanabe Ungkap Rahasia Pertahanan di Lapangan yang Bisa Sulitkan Lawan, Termasuk Marcus/Kevin

Ketua Olimpian Indonesia sekaligus mantan atlet tenis nasional, Yayuk Basuki, menjadi salah satu pihak yang menyoroti fenomena ini.

Yayuk menilai bahwa praktek transfer atlet dari satu daerah ke daerah lain bisa merusak mental sang olahragawan.

"Event-event seperti Porda dan PON merusak mental atlet," kata Yayuk dikutip BolaSport.com dari Antaranews.

"Atlet Porda bisa dikontrak Rp 300 juta, atlet PON Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 Miliar. Ini regulasinya harus diatur," katanya menambahkan.