Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Tulisan ini terkesan chauvinisme dan agak telat dari momen, tetapi ada garis yang saya coba tarik dari Bambang Pamungkas serta Orkes Melayu Ken Arok.
Sejak saya masih SD, idola saya sebagai penggemar timnas Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta pada era 1990-an adalah Kurniawan Dwi Yulianto.
Namun, saat Bambang Pamungkas mulai moncer dengan fenomenal pada 1997-an saat masih berseragam Persikas Kabupaten Semarang, momen itu membuat saya mulai kepoin dia.
Apalagi, pria tegas penyuka guyon dengan sapaan Bepe ini muncul dari Diklat Salatiga dan kota asal kawah candradimuka ini juga markas Orkes Melayu (OM) Ken Arok.
Jika OM Ken Arok jadi bahan saya berimajinasi saat SD sampai SMP, Bepe menyambung itu kala saya sudah SMA lalu kuliah dan selepas jadi sarjana saat sudah ada di dunia kerja.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Pensiun, Bagaimana Nasib Nomor 20 Milik Persija?
Kenapa, imajinasi ini bersambung-sambung? Jawabnya adalah Salatiga.
OM Ken Arok yang eksis sejak 1979 adalah sebuah grup rock dangdut yang eksis dan konsisten sampai kini.
Baca Juga: Eks Bek Tengah FC United Of Manchester Jadi Penerus Bambang Pamungkas