Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Berbagai peristiwa olahraga penting mewarnai berlangsungnya tahun 2019. Pensiunnya Liliyana Natsir menjadi salah satunya.
"Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah."
Begitulah pesan Liliyana Natsir dalam seremoni perpisahannya dengan bulu tangkis menjelang final Indonesia Masters 2019 pada Minggu, 27 Januari 2019.
Ya, Indonesia harus kehilangan salah satu bakat terbaik di dunia tepok bulu setelah Liliyana Natsir memutuskan pensiun pada awal tahun ini.
Berbagai prestasi bergengsi memang telah dipersembahkan pemain asal Manado tersebut kepada Indonesia sepanjang 24 tahun perjuangannya sebagai pebulu tangkis.
Tak kurang dari 50 gelar juara diraih Liliyana sejak gelar pertama bareng Nova Widianto pada Singapore Open 2004. Sebagian di antaranya berasal dari ajang bergengsi.
Dimulai dari ajang Kejuaraan Dunia, Liliyana mengoleksi empat gelar bersama dua pasangan berbeda, Nova Widianto (2005, 2007) dan Tontowi Ahmad (2013, 2017).
Begitu juga dengan All England, Liliyana mengakhiri penantian 33 tahun ganda campuran Indonesia menjadi kampiun turnamen badminton tertua di dunia itu pada 2012.
Baca Juga: Video Apresiasi untuk Liliyana Natsir dari Federasi Badminton Dunia
Butet (sapaan akrab Liliyana) dan Tontowi kemudian memperpanjang torehan impresif di All England dengan mencatat hattrick juara hingga tahun 2014.
Di kandang sendiri, yaitu turnamen Indonesia Open, Liliyana mencetak gelar pertama bareng Vita Marissa di sektor ganda putri pada 2008.
Perlu sembilan tahun bagi Liliyana untuk merebut gelar keduanya di Indonesia Open, yaitu pada 2017 bersama Tontowi.
Setahun berselang Liliyana dan Tontowi kembali berjaya di Istora dalam ajang Indonesia Open 2018. Itupun menjadi gelar terakhir Liliyana sepanjang kariernya.
Baca Juga: Setelah Pensiun, Liliyana Natsir Jadi PNS dengan Posisi Istimewa
Adapun ketika berbicara mengenai prestasi tertinggi Liliyana, tidak lengkap jika membicarakan prestasinya meraih medali emas Olimpiade pada 2016.
Ketika kesulitan meruntuhkan dominasi Zhang Nan/Zhao Yunlei (China), Tontowi/Liliyana justru meraih hasil manis atas sang rival terbesar di pesta olahraga terakbar dunia.
Owi dan Butet menyingkirkan ganda campuran nomor satu dunia kala itu di babak semifinal, dalam dua gim langsung 21-16, 21-15.
Kemenangan atas Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada babak final menjadikan Tontowi/Liliyana sebagai ganda campuran Indonesia pertama yang meraih emas di Olimpiade.
Baca Juga: Liliyana Natsir Pensiun, Berikut Daftar Perolehan Gelar Juara Butet
Fakta bahwa medali emas itu diraih pada tanggal 17 Agustus, atau bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia membuat prestasi Owi dan Butet semakin spesial.
Pesta perpisahan Liliyana sejatinya bisa menjadi semakin berkesan setelah dia dan Tontowi sanggup melaju ke final Indonesia Masters 2019.
Sayangnya, Owi/Butet dipaksa takluk dari pasangan nomor satu dunia Zheng Siwei/Huang Yaqiong dalam drama tiga gim 21-19, 19-21, 16-21.
Terlepas dari kekalahan pada pertandingan terakhirnya, masyarakat Indonesia tentu berterima kasih dengan berbagai kejayaan yang telah dipersembahkan Liliyana.
Thank you Butet!
Baca Juga: Momen Huang Yaqiong Minta Jersey dan Peluk Liliyana Natsir Usai Final