Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

ATP Tetapkan Rafael Nadal sebagai Petenis Putra Terbaik dalam 1 Dekade

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 20 Desember 2019 | 20:35 WIB
Petenis tunggal putra Spanyol, Rafael Nadal, mengangkat trofi US Open 2019 yang dia raih usah mengalahkan Daniil Medvedev, 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, 6-4, pada laga final di Stadion Arthur Ashe, New York, Amerika Serikat, Minggu (8/9/2019) malam waktu setempat. (US OPEN)

BOLASPORT.COM -  Asosiasi Tenis Profesional alias The Association of Tennis Professionals (ATP) menetapkan Rafael Nadal sebagai petenis putra terbaik sepanjang dekade ini (2010-2019) berkat deretan prestasinya.

Rafael Nadal mendulang prestasi cemerlang sepanjang 10 tahun terakhir.

Dilansir BolaSport.com dari situs ATP, Nadal mengoleksi 34 titel dari turnamen tanah liat (clay court).

Termasuk di antaranya adalah delapan titel Grand Slam French Open dan 15 gelar ATP Masters 1000.

Salah satu gebrakan Nadal pada dekade ini terjadi pada 2010.

Nadal menjadi pemain pertama yang meraih tiga gelar Masters 1000 tanah liat dan French Open pada tahun yang sama.

Kala itu, dia menjuarai Monte Carlo Masters, Roma Masters, dan Madrid Masters, serta French Open.

Total, hingga Desember 2019, Nadal membukukan 255 kemenangan dan hanya 23 kali kalah pada pertandingan tanah liat atau mengantongi persentase kemenangan 91,7.

Baca Juga: Rafael Nadal Tak Terobsesi Kejar Rekor Grand Slam Milik Federer

Lapangan tanah liat bukan satu-satunya medan yang dikuasai Nadal.

Dia juga menguasai lapangan rumput (grass court) dan keras (hard court).

Nadal adalah pemain tersukses pada US Open selama satu dekade dengan empat titel kampiun yakni 2010, 2013, 2017, dan 2019.

EXPRESS.CO.UK
Petenis nomor satu dunia asal Spanyol, Rafael Nadal, saat menjalani pertandingan pada turnamen Paris Masters 2019.

"Tujuan hidup saya selalu sama, saya ingin selalu memperbaiki diri dan bermain lebih bagus tahun depan," kata Nadal setelah merengkuh trofi US Open 2010.

"Menjadi pemain yang lebih baik bukan selalu bisa menang lebih banyak. Sebab, kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses membangun kepercayaan diri," tutur dia lagi.

Perjalanan karier tenis Rafael Nadal pun kerap dihinggapi cedera yang mengganggu.

Dia mengalami masalah di tendon lutut pada tahun 2012.

Baca Juga: Reaksi Petarung Wanita Ini Usai Disebut Bisa Kalahkan Floyd Mayweather

Serangkaian masalah kesehatan juga sempat membuat Nadal hanya bisa berpartisipasi pada tiga kejuaraan pada akhir tahun 2014.

Pada paruh kedua 2016, Rafael Nadal hanya bisa bermain pada lima turnamen karena didera cedera pergelangan tangan.

Dia juga mengalami masalah lutut kanan dan cedera abdomen pada tahun 2018.

Meski demikian, Nadal tetap tampil cemerlang.

Pada tahun 2019, dia mampu menjuarai Italian Open, French Open, Canadian Open, dan US Open.

Baca Juga: Bertinju dengan Mike Tyson Jadi Menu Latihan Pramusim Serena Williams

Rafael Nadal juga menjadi finalis Australian Open 2019, serta membawa tim Spanyol juara Piala Davis.

Selain itu, Nadal juga menjadi semifinalis pada enam turnamen, termasuk Wimbledon.

Sederetan prestasi cemerlang tersebut membawa Nadal menjadi pemain nomor satu dunia pada akhir tahun ini.

Dia menggeser dua pesaingnya, Roger Federer (Swiss) dan Novak Djokovic (Serbia).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P