Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tahun 2019 tidak hanya memunculkan prestasi dan kemenangan bagi mereka yang sudah lama menekuni karier di bidang olahraga, tetapi juga menjadi kesempatan atlet muda unjuk gigi.
Meski masih belia, prestasi yang dibuat para atlet ini patut diperhitungkan
Mereka mungkin bisa saja menjadi pesaing bagi atlet lain yang lebih mapan dan memiliki jam terbang lebih banyak pada masa mendatang.
Berikut ini atlet muda yang bersinar sepanjang 2019.
1. Fabio Quartararo (MotoGP)
Fabio Quartararo adalah pembalap asal Prancis kelahiran 20 April 1999.
Pada MotoGP 2019 dia berstatus sebagai pembalap debutan alias rookie dan memperkuat tim Petronas Yamaha SRT.
Meski baru membalap pada tahun ini, Quartararo mencuri perhatian karena dia beberapa kali meraih pole position balapan dan naik podium.
Quartararo tercatat merebut 7 podium dan 6 pole position. Dia juga menggeser Marc Marquez sebagai pole sitter termuda MotoGP hingga aksi terakhirnya di Thailand saat dia beradu head-to-head dengan Marquez.
Quartararo mencetak sejarah sebagai pembalap MotoGP termuda yang meraih pole position dalam usia 20 tahun 14 hari pada kualifikasi GP Spanyol.
Dia naik podium pada MotoGP Catalunya, GP Belanda, GP Austria, GP San Marino, GP Thailand, GP Jepang, dan GP Valencia.
Pole position dia dapatkan pada GP Spanyol, GP Catalunya, GP Belanda, GP Malaysia, GP Thailand dan GP Valencia
Quartararo menutup perjalanannya pada MotoGP 2019 dengan menempati posisi kelima dan meraup 192 poin sekaligus mengantarnya sebagai Rookie of The Year.
2. Charles Leclerc (Formula 1)
Charles Leclerc menjelma sebagai pembalap yang diperhitungkan pada ajang Formula 1 setelah resmi menjadi driver Ferrari pada 2019.
Setelah bergabung dengan tim berjulukan kuda jingkrak, pria kelahiran Monte Carlo, Monaco 1997 tersebut mencatat sejumlah prestasi.
Leclerc menorehkan 10 podium, 7 pole position, dan 2 kali kemenangan.
Podium kemenangan dia raih secara beruntun pada GP Belgia dan GP Italia.
Dia juga empat kali mencatat lap tercepat pada Formula 1 musim 2019.
Baca Juga: Daftar Peringkat Sementara Pebulu Tangkis Ganda pada Race to Tokyo 2020
Leclerc menjadi pebalap pertama Ferrari yang mampu meraih pole position terbanyak sejak 2004.
Pembalap Ferrari terakhir yang mampu melakukannya adalah sang legenda sekaligus juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher.
Musim 2019 menjadi kiprah tahun kedua Leclerc dalam ajang balap jet darat itu.
Charles Leclerc adalah juara F1 termuda yang pernah dimiliki Ferrari setelah tak pernah menang kurun sembilan tahun.
Meski tidak menjadi juara dunia pada tahun ini. Leclerc membuat namanya diperhitungkan dalam peta persaingan ajang jet darat tersebut.
Dia menduduki posisi keempat dalam klasemen akhir pembalap Formula 1 2019 dengan koleksi 264 poin.
3. An Se-young (Bulu Tangkis)
An Se-young adalah pebulu tangkis tunggal putri asal Korea Selatan.
Tahun ini, An Se-young membuka prestasinya tahun ini dengan menjuarai turnamen Super 300, New Zealand Open Mei lalu.
Enam bulan setelah mengalahkan peraih medali emas Olimpiade London 2012, Li Xuerui (China) pada final New Zealand Open itu, dia mencatatkan sejarah baru dengan menjadi pemain termuda yang merebut gelar turnamen super 750.
Pada final French Open, An yang saat itu berusia 17 tahun 264 hari menumbangkan peraih emas Olimpiade Rio 2016, Carolina Marin (Spanyol).
An sudah empat kali menumbangkan pemain top yakni Tai Tzu Ying (Taiwan) dikalahkan pada Piala Sudirman lalu.
Baca Juga: Daftar Peringkat Sementara Pebulu Tangkis Tunggal pada Race to Tokyo 2020
Pusarla Venkata Sindhu (India) An kalahkan pada babak kedua Denmark Open, lalu Akane Yamaguchi (Jepang) pada semifinal French Open.
An memasuki musim 2019 di peringkat ke-99.
Kini, dia sudah mengoleksi empat titel juara BWF World Tour. Setelah New Zealand, dia merebut gelar di dua turnamen super 100 yakni Canada Open dan Akita Masters dan French Open 750.
Padahal, di level junior, prestasi An tidak terlalu bagus. Capaian terbaiknya adalah meraih emas beregu di Kejuaraan Asia Junior 2017.
An menutup pencapaiannya pada kalender kompetisi 2019 dengan menembus posisi 10 besar dunia dengan raihan 60.750 poin.
4. Windy Cantika Aisah (Angkat Besi)
Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, mendapat emas sekaligus memecahkan rekor dunia junior clean and jerk serta snatch pada kelas 49 kg putri dalam keikutsertaannya yang pertama pada SEA Games 2019.
Perempuan berusia 17 tahun itu memastikan raihan emas bagi Indonesia dengan snatch 86 kg, clean and jerk 104 kg, dan total angkatan 190 kg.
Catatan ini melewati rekor dunia yang juga ditorehkannya dalam Kejuaraan Dunia Junior dan Remaja di Korea Utara pada Oktober 2019.
Saat itu, Windy berhasil membukukan angkatan snatch sebesar 84 kg, clean and jerk 102 kg, dan total angkatan 186 kg.
5. Quah Zheng Wen dan Nguyen Thi Anh Vien (Renang)
Zheng Wen (Singapura) dan Thi Anh Vien (Vietnam) sama-sama mengantongi delapan medali dalam cabang olahraga renang SEA Games 2019
Rinciannya, enam medali emas dan dua medali perak.
Tiga medali emas Zheng Wen diperoleh di nomor individu 100 meter gaya punggung putra dan 200 meter gaya punggung putra, serta 200 meter gaya kupu-kupu putra.
Empat medali emas lainnya disabet Zheng Wen dari nomor beregu putra yaitu 400 meter gaya bebas estafet, 400 meter gaya ganti estafet, dan 800 meter gaya bebas estafet.
Namun, pria berusa 23 tahun itu harus puas menjadi runner-up di nomor 50 meter gaya punggung putra dan 100 meter gaya kupu-kupu putra.
Zheng Wen kalah dari perenang Indonesia, I Gde Siman Sudartawa pada nomor 50 meter gaya punggung.
Sementara itu, Nguyen Thi Anh Vien menunjukkan hasil cemerlang pada sektor putri.
Atlet berusia 23 tahun ini memenangi enam medali emas di nomor individu 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, 200 meter gaya bebas, 200 meter gaya ganti, 400 meter gaya bebas, dan 400 meter gaya ganti.
Adapun dua medali perak Thi Anh Vien didapat dari nomor individu 50 meter gaya punggung dan 800 meter gaya bebas.