Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada beberapa alasan yang membuat Lionel Messi pantas kesal dan 'benci' kepada Cristiano Ronaldo. Apakah itu?
Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Lionel Messi bikin pengakuan tentang kekalahannya dari Cristiano Ronaldo dalam perebutan Ballon d'Or 2017.
Hasil pada tahun tersebut membuat kedua pemain sama-sama menyandang rekor sebagai pemilik trofi Bola Emas terbanyak, yakni lima.
Diakui Messi, dirinya kesal karena prestasinya disamai oleh CR7.
Baca Juga: Juventus Punya Rencana Usir Cristiano Ronaldo?
"Ketika Ronaldo menyamainya, saya merasa sedikit sakit hati. Saya tak sendirian lagi di puncak," kata Messi.
Pada 2019, Messi bisa tersenyum lagi karena kembali jadi pemegang rekor setelah memenangi Ballon d'Or keenam.
Meski 'dendam' di Ballon d'Or sudah terbayar, masih ada tiga prestasi Ronaldo yang layak membuat Messi sirik atau 'benci'.
Baca Juga: Liverpool Era Juergen Klopp Tak Tahu Rasanya Kalah pada Boxing Day
Baca Juga: Mengenang Boxing Day Liga Inggris 1963: Banjir 66 Gol Tergila Sepanjang Sejarah!
1. RAJA GOL EROPA
Liga Champions adalah taman bermain bagi Ronaldo.
CR7 masih memegang rekor sebagai top scorer sepanjang masa kompetisi dengan koleksi 128 gol.
Jalan Messi untuk menyalip Ronaldo masih cukup panjang.
Ia baru mengumpulkan 114 gol dari 140 penampilan bareng Barcelona.
2. KOLEKSI SI KUPING BESAR
Ronaldo juga unggul dalam hal koleksi juara Liga Champions.
Bersama dua klub, Manchester United dan Real Madrid, dia telah mengumpulkan lima trofi Si Kuping Besar.
CR7 hanya kalah dari Paco Gento yang jadi pemain tersukses di panggung Eropa dengan enam piala.
Lalu bagaimana dengan Messi?
Ayah dari tiga putra itu empat kali angkat piala dan semuanya bersama Barcelona.
3. PRESTASI UNTUK NEGARA
Tak cuma di level klub, Ronaldo juga berkibar bareng timnas Portugal.
Ia sudah memberikan dua gelar buat negaranya, Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Prestasi Ronaldo belum bisa ditiru oleh Messi.
Bersama timnas Argentina, Messi tiga kali tumbang pada final Copa America (2007, 2015, dan 2016).
Pria kelahiran Rosario itu juga gagal membawa Tim Tango ke tangga juara Piala Dunia 2014 akibat kekalahan dari Jerman dalam laga puncak.