Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat, Tyson Fury (Amerika Serikat) memberi peringatan kepada Deontay Wilder bahwa dia akan membuatnya tak berdaya.
Tyson Fury kembali menebar psy war jelang rematch kontra Deontay Wilder di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Sabtu (22/2/2020).
Dalam rematch ini, Tyson Fury dan Deontay Wilder memiliki misi tersendiri.
Baca Juga: Danilo Petrucci Kecewa Gagal Tembus 5 Besar pada Musim 2019
Misalnya petinju berusia 31 tahun ini ingin merebut gelar WBC dari tangan Wilder sekaligus memberi kekalahan pertamanya di kala berkarier sebagai petinju.
Wilder, juga memiliki tujuan memberi luka kekalahan pertama bagi Fury sekalian mengamankan gelar WBC miliknya yang sudah dijaga sejak 2015.
Meski begitu, Fury rupanya cukup percaya diri menghadapi petinju Amerika Serikat itu.
Menurutnya dia bakal membuat Wilder tunduk padanya.
Berbicara di channel youtube milik ESPN, Fury mengatakan Wilder tidak melakukan apapun yang tidak dilakukan sebelumnya.
"Orang bilang dia kuat sejak dia bertarung denganku. Dia bertempur melawan (Luis) Ortiz, dan dia mengalahkan seorang lelaki tua, tetapi dia kalah di setiap ronde dalam pertarungan saat membuatnya KO," kata Fury dikutip BolaSport.com dari The Sun.
"Dia senang tak mendominasi setiap ronde dalam pertarungan untuk membuat KO lawan," katanya meneruskan.
Baca Juga: Cerita Fabio Quartararo Berlatih Bareng Pembalap Hebat di Andorra
Petinju berjulukan The Gypsy King ini membuat janji bakal membuat Wilder tak berdaya di hadapannya.
"Dia (Wilder) tidak akan menyentuhku kali ini. Saya akan membuatnya berkata 'No Mas'. Wilder akan berkata 'No Mas' dalam pertandingan ini ketika dia tidak bisa memukul, dan membuatnya terlihat seperti orang idiot," ujar Fury.
Fury menambahkan bahwa rematch lawan Wilder ini akan menjadi pertarungan terbesar.
"Melihat daftar semua pertarungan hebat, ini adalah pertandingan terbesar di era kita sejauh ini. Anda punya dua juara dunia yang tak terkalahkan," tutur Fury.
"Seorang pria Inggris vs pria Amerika Serikat, seorang pembicara vs pembicara, seorang entertain vs entertain, dan seorang petinju murni vs pemukul murni.
"Ini adalah bentrokan gaya. Saya melihat kembali semua pertandingan hebat dari semua generasi, dan petinju hebat selalu mengalahkan (seseorang) dengan pukulan hebat," ujarnya meneruskan.
Mereka sebelumnya bertanding pada 2018 silam dan dinyatakan imbang.
Alhasil ini rematch ini ada lantaran untuk menentukan yang terbaik.
Baca Juga: Marc Marquez Dinilai Bisa Jadi Juara Dunia Bersama Ducati atau Yamaha