Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tetapi, mentalitas akan menjadi faktor penting untuk terus mencapai hasil terbaik turnamen di masa depan. Ketiga pasangan ini mencapai perempat final, tetapi ada perbedaan performa pada semifinal dan final," ucap Park.
"Kami membutuhkan pelatih yang menangani mentalitas pemain. Jadi, saya ingin bekerja sama dan juga memperkenalkan program peningkatan mental dengan mendatangkan pemain Olimpiade yang sudah pensiun berbicara tentang pengalaman mereka."
Sementara itu, performa Takahashi/Matsumoto dinilai Park tidak memuaskan dalam sejumlah turnamen.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut kalah pada babak pertama Denmark Open, 16 besar French Open dan Fuzhou China Open.
Takahashi/Matsumoto juga hanya mencapai babak delapan besar pada Hong Kong Open 2019.
"Mereka tidak tampil pada BWF World Tour Finals 2019 sehingga saya pikir itu adalah keadaan darurat. Namun, pada Korea Masters 2019 mereka baru bisa menampilan permainan bagus setelah bertanding cukup lama," tutur Park.
"Jadi, saya berharap mereka bisa menunjukkan level permainan terbaik mereka mulai Januari 2020. Akan sulit bagi mereka jika sudah lama tidak menjadi juara. Tetapi, mereka harus menampilkan yang terbaik pada kesempatan terakhir sebelum Olimpiade Tokyo 2020."
Baca Juga: Pelatih Kepala Timnas Bulu Tangkis India Bicara tentang Kasus Sindhu
Saat ini, China kembali memiliki ganda putri yang menempati peringkat pertama dunia yakni Chen/Jia.
"Mereka merekrut mantan pelatih timnas bulu tangkis Korea, Kang Kyung-jin untuk menangani sektor ganda putri. Ini pertama kalinya China memiliki pelatih asing," ujar Park.
Fukushima/Hirota sementara memimpin dalam daftar peringkat sementara pebulu tngkis ganda putri pada Race to Tokyo 2020.
Posisi kedua dan ketiga diisi oleh Chen/Jia dan Matsumoto/Nagahara, sementara Takahashi/Matsutomo ada di urutan keenam.