Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anthony Ginting Bukan Saingan Terbesar Menurut Pelatih Kento Momota

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 1 Januari 2020 | 19:46 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dan Kento Momota saling berpelukan seusai menjalani laga final BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Minggu (15/12/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putra nasional Jepang mengungkapkan rival terbesar Kento Momota. Namun, sosok yang dimaksud bukan Anthony Sinisuka Ginting.

Menggila, itulah kata yang bisa menggambarkan performa pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, sepanjang tahun 2019.

Bagaimana tidak, ada 11 gelar juara yang sukses diraih Momota pada 2019. Termasuk gelar bergengsi dari Kejuaraan Dunia, World Tour Finals, hingga All England Open.

Dominasi Momota memang sulit dibendung oleh lawan-lawannya. Tak terkecuali pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, yang bolak-balik berhadapan dengan Momota.

Tujuh kali Anthony bersua dengan Momota dalam turnamen BWF 2019.

Anthony hanya bisa menang satu kali di French Open 2019. Sisanya? Pemain asal Cimahi itu dipaksa bertekuk lutut di hadapan Momota.

Partai puncak World Tour Finals 2019 menjadi kali terakhir Anthony meladeni perlawanan Momota.

Tampil trengginas hingga sempat memimpin 12-5 pada paruh gim ketiga, Anthony kehabisan bensin dan tumbang dengan skor akhir 21-17, 17-21, 21-14.

Baca Juga: Pelatih Bicara soal Nozomi Okuhara yang Sering Jadi Runner-up pada 2019

Kedigdayaan Momota terjadi bukan tanpa sebab.

Pasalnya, pemain yang dianggap sebagai rival terbesar Momota sedang "tertidur" akibat cedera.

Pemain itu adalah Shi Yuqi. Adalah pelatih tunggal putra nasional Jepang, Yousuke Nakanishi, yang menilai Shi sebagai lawan terberat Momota.

Seperti dilansir BolaSport.com dari Sin Chew Daily, Nakanishi percaya bahwa "tidak ada perbedaan yang besar" antara Momota dan Shi.

twitter.com/WXiaoli_YYang
Pebulu tangkis tunggal putra asal China, Shi Yuqi.

Petaka yang dialami Shi Yuqi terjadi pada Juli 2019, tepatnya ketika dia melakoni pertandingan babak kedua Indonesia Open 2019 di Istora Senayan.

Cedera serius dengan pergelangan kaki membuat Shi mundur.

Shi sebenarnya sudah mulai kembali bertanding sejak September silam, hanya kondisi fisik yang belum maksimal membuat pemain 23 tahun itu sering terhenti di babak-babak awal.

Shi dan Momota telah bertemu sebanyak 6 kali dengan 2 laga di antaranya dimenangi Shi.

Kemenangan terakhir Shi atas Momota memiliki makna penting karena memastikan kemenangan China atas Jepang (3-0) dalam final Piala Sudirman 2019.

Baca Juga: Ini Penyebab Kento Momota Sering Menang atas Anthony Ginting

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Halo Bolasporter, selamat tahun baru 2020. . Semoga kita semua selalu sehat dan lebih baik di tahun 2020. . #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P