Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada berbagai cara untuk memenangi kompetisi. Mengikuti cara bermain lawan menjadi salah satunya, namun bos Yamaha Lin Jarvis tak sependapat.
Mengalahkan Marc Marquez menjadi misi utama yang dipasang seluruh tim yang mengincar gelar juara MotoGP, kecuali Repsol Honda tentunya.
Pasalnya, Marquez memasang standar yang tinggi bagi para pesaingnya setelah merebut enam gelar juara MotoGP sejak musim debut pada 2013.
Selain performa, gaya balap agresif yang menjadi ciri khas Marquez seolah menjadi pemandangan yang lumrah dalam balapan MotoGP dewasa ini.
Konfigurasi mesin V4 yang memiliki keunggulan dalam aspek top speed dan tenaga mesin seperti Honda pun menjadi mayoritas di MotoGP.
Termasuk Honda, ada empat pabrikan kontestan MotoGP yang menggunakan mesin dengan konsep serupa, yaitu Ducati, KTM, dan Aprilia.
Sementara dua pabrikan lain, Yamaha dan Suzuki, memilih mengandalkan mesin inline 4 yang menawarkan kendaraan yang lebih mudah ditunggangi.
Yamaha sendiri terkena dampaknya. Hasil minor yang didapat dalam beberapa musim terakhir mencuatkan wacana mengubah mesin Yamaha dari inline 4 ke V4.
Baca Juga: Spesial Tahun Baru - 4 Hal Menarik yang Ditunggu dari MotoGP pada 2020