Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Conor McGregor, Jhon Kavanagh, menyebut kembalinya sang petarung ke atas oktagon didorong oleh cinta, bukan keinginan balas dendam.
Sudah tiga tahun Conor McGregor melewati tahunnya di Ultimate Fighting Championship (UFC) tanpa kemenangan.
Terakhir kali McGregor menang ialah pada 12 November 2016 saat melawan Eddie Alvares pada UFC 205 di New York.
Usai mengalahkan Eddie Alvares, McGregor mengalami dua kekalahan, pertama saat melawan Floyd Mayweather Jr di ring tinju dan kedua ketika menghadapi Khabib Nurmagomedov.
McGregor akan kembali melakukan pertarungan pada 18 Januari mendatang melawan Donald Cerrone.
Dilansir BolaSport.com dari Mmamania, pelatih McGregor, John Kavanagh, mengaku senang melihat anak didiknya kembali menemukan cinta akan pertarungan dan bukan bertarung hanya untuk meluapkan rasa amarahnya karena keinginan untuk membalas dendam.
Baca Juga: Bos Ferrari Buka Peluang Putra Michael Schumacher Tampil di F1
"Saya pikir saat ini dia dalam kondisi terbaiknya. Alasan saya mengatakan ini adalah konsistensinya selama beberapa bulan terakhir," kata Kavanagh.
“I think this is the best he’s ever been. And the reason I’m saying that is the consistency over the past few months,” he said. “It’s a real return to smiling on the mat, enjoying it, having fun. And it’s cliche to say, but a happy fighter is a dangerous fighter. He just seems really happy with his life and his training and with the environment that we have here and competing again and having those exchanges and so on and so on. I think this is going to be the best he’s ever been.”
"Akan menjadi sebuah comeback yang ideal ketika dia naik ke oktagon sambil tersenyum, menikmatinya, bersenang-senang. Ini klise, tetapi petarung yang bahagia adalah petarung yang berbahaya," ucap Kavanagh.