Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2017 dan 2018 Menjadi Musim yang Sulit bagi Pengembangan Yamaha

By Agung Kurniawan - Kamis, 23 Januari 2020 | 11:06 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi saat melakoni balapan MotoGP Thailand 2019, Minggu (6/10/2019) (DOK YAMAHA MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Project leader Yamaha MotoGP, Takahiro Sumi, menyebut bahwa musim 2017 dan 2018 menjadi musim yang sulit bagi timnya.

Yamaha memulai episode baru mereka setelah ditinggal Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati pada musim 2017.

Tim berlogo garpu tala itu menunjuk Maverick Vinales sebagai pengganti X-Fuera (julukan Lorenzo) untuk menjadi rekan duet Valentino Rossi.

Penyeragaman perangkat kontrol elektronik (ECU) juga menjadi tantangan baru yang harus dihadapi semua tim MotoGP termasuk Yamaha.

Baca Juga: Bantu Korban Kebakaran Australia, F1 Lelang Sarung Tangan Hingga Baju Pembalap

Berbagai inovasi dikembangkan Yamaha demi mendongkrak performa duet barunya itu saat melaju di atas motor YZR-M1.

Namun demikian, pencapaian mereka justru menurun.

Skuat Iwata hanya meraih total 13 podium dengan empat kemenangan dari Rossi dan Vinales saja pada musim 2017.

Musim berikutnya, penampilan Yamaha belum membaik meski dapat memutus puasa kemenangan yang berlangsung selama 25 seri balap.

Dalam klasemen akhir konstruktor MotoGP pun, Yamaha harus rela finis di bawah Ducati yang berhasil menduduki peringkat kedua.

Project leader Yamaha MotoGP, Takahiro Sumi, menyebut bahwa timnya mengalami situasi yang sulit dalam dua musim tersebut.

Pria asal Jepang tak segan menyebut musim itu adalah musim kegagalan bagi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Yamaha.

"2017 dan 2018 adalah musim yang sulit, kami mengalami kesulitan untuk meraih kemenangan," kata Takahiro Sumi, dilansir BolaSport.com dari Motorsport-Total.

"Selain itu pembaruan-pembaruan yang kami kenalkan juga tidak membuahkan hasil sama sekali," imbuhnya lagi.

Baca Juga: Promotor Manny Pacquiao Ingin Tandingkan Conor McGregor dengan Petinju Lainnya

Melihat dari pengalaman pahit itu, Sumi menegaskan bahwa untuk musim depan Yamaha akan fokus dengan filosofinya, mengembangkan cornering speed.

"Saya rasa pabrikan-pabrikan lain mempunyai filosofi yang tercermin pada bagaimana mereka mendapatkan kecepatan serta daya yang lebih mumpuni," tuturnya menjelaskan.

"Alih-alih memodifikasi frame, kami mengembangkan mesin agar bisa melaju lebih baik saat di tikungan," kata Sumi mengakhiri.

Yamaha akan meluncurkan tim sekaligus motor baru mereka untuk MotoGP 2020 pada 6 Februari mendatang di Malaysia.

Sementara balapan perdana MotoGP 2020 baru akan berlangsung pada 8 Maret di Sirkuit Losail, Qatar.

Baca Juga: Lewis Hamilton Harus Usaha Dua Kali Lipat untuk Imbangi Pembalap Muda

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P