Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penggemar Manchester United mengungkapkan kekecewaan mereka setelah hasil negatif kontra Burnley akibat kalah dengan skor 0-2 di Old Trafford, Rabu (22/1/2020).
Sekelompok suporter diketahui menyanyikan yel-yel tercela yang dilimpahkan kepada Keluarga Glazer selaku pemilik klub Manchester United dan Ed Woodward sang CEO.
Nyanyian penggemar tersebut berisi tentang perlakuan tidak menyenangkan atau cemoohan yang dilayangkan kepada Ed Woodward dan Keluarga Glazer.
Keduanya acapkali menjadi target yang dianggap sebagai kambing hitam keterpurukan Man United.
Dikutip BolaSport.com dari The Sun, mereka terlihat berjalan menyusuri Terowongan Munich di Old Trafford sambil bernyanyi mengenai "bunuh Ed Woodward".
Suporter diklaim menyuarakan nyanyian dengan lirik mengandung kalimat "dia akan mati, dia akan mati", dan lanjutannya.
Baca Juga: Mino Raiola: Manchester United Bukan Tempat yang Tepat untuk Ambisi Paul Pogba
Baca Juga: Manchester United Butuh Bantuan Psikolog untuk Menghadapi Tim Medioker
Nyanyian sakit hati tersebut dikarenakan hasil buruk yang dialami tim Manchester United selama gelaran Liga Inggris 2019-2020.
Pelatih Ole Gunnar Solskjaer telah menerima banyak kritik atas performa Manchester United, tetapi bagi segelintir penggemar, tanggung jawab berada di tangan Woodward dan Glazer.
Hal ini menarik perhatian komentator BBC 5, Ian Dennis, yang turut mengomentari nyanyian tersebut.
"Saya harus katakan bahwa nyanyian mereka merupakan tindakan yang memalukan," ungkap Dennis.
Suspect there might be some anti-Glazer/Woodward chants at Old Trafford tonight judging by the fans walking through the Munich Tunnel pic.twitter.com/CWzzodEGRe
— Simon Peach (@SimonPeach) 22 January 2020
Dia menambahkan bahwa terlepas dari pendapat mengenai Ed Woodward dan Glazer, mereka tidak boleh meminta seseorang untuk meninggal.
Solskjaer pun memberikan pendapatnya mengenai tindakan yang dilakukan oleh para penggemar tersebut.
Dia berpendapat bahwa untuk saat ini dirinya fokus untuk membantu anak asuhnya dan tim untuk menghadapi kompetisi Liga Inggris selanjutnya.
"Saya pikir mereka tahu kapan mereka bertindak melewati batas," tambahnya.