Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Siapa sangka ternyata sebelum menjadi idola baru di Arsenal, Gabriel Martinelli pernah nyaris bergabung dengan Manchester United.
Gabriel Martinelli mencuat sebagai primadona teraktual bagi Arsenal berkat penampilan apiknya, terakhir di laga kontra Chelsea (21/1/2020).
Remaja Brasil berusia 18 tahun itu mencetak gol pertama Arsenal melalui solo run kilat yang membuat klub menyamakan skor menjadi 1-1.
Martinelli kini sudah mengukir 10 gol buat Arsenal di berbagai ajang musim ini.
Sungguh prestasi langka bagi pemain yang melakoni musim debut di Inggris dalam usia sangat muda, apalagi hanya didatangkan dari klub Divisi 4 Liga Brasil.
Arsenal mengikat Martinelli dengan kontrak jangka panjang pada 2 Juli 2019 dari Ituano.
Baca Juga: Punya Bek Termahal, Pertahanan Man United Lebih Buruk dari Era Mourinho
Baca Juga: 10,04 Milimeter yang Buyarkan Kemenangan Tottenham atas Watford
Baca Juga: Plus Minus Allegri dan Pochettino, Kandidat Pengganti Solskjaer di Man United
Baca Juga: VIDEO - Bocah Ajaib Arsenal Bikin Gol Keren karena Kante Terpeleset
Namun, beberapa tahun sebelum talenta spesialnya diamankan Arsenal, Manchester United lebih dulu berpeluang merekrut bakat mentah Martinelli.
Pemain serang berdarah Italia-Brasil itu mengikuti 4 sesi trial di Man United antara tahun 2015-2017.
Gabriel Martinelli is the highest scoring teenager across the top 5 European Leagues this season.
He's the first 18-year-old to score in consecutive #PL games for Arsenal since Anelka & the first teenager to score 10+ goals in a season for us since Anelka. Generational. #AFC
— Gunners.com (@Gunnersc0m) January 23, 2020
Martinelli saat itu masih berumur di kisaran 14-16 tahun.
Selama periode uji coba tersebut, dia tergabung satu tim dengan Mason Greenwood hingga Brandon Williams, dua pemain muda yang kini memperkuat skuad utama Man United.
Saat masa akhir trial di sana, kendali kepelatihan tim utama Setan Merah dipegang Jose Mourinho.
Martinelli mengenang momen ketika mengikuti uji coba di Man United.
Baca Juga: RESMI, Victor Moses Reuni dengan Antonio Conte di Inter Milan
Baca Juga: Manchester United Lebih Dekat ke Dasar Klasemen daripada Puncak
"Saya mengikuti latihan 4 kali dengan masing-masing berlangsung selama 15 hari. Karena semua orang berlatih di kompleks latihan dan makan di kantin yang sama, saya melihat semua pemain profesional di tim United," katanya.
"Saya foto bareng dengan Patrice Evra, Marouane Fellaini, dan Paul Pogba," ucap Martinelli, dikutip BolaSport.com dari ESPN Brasil.
Gabriel Martinelli were rejected by Man United back in 2017 despite having four trials. Jose Mourinho was the man in charge. You'd love to see it. pic.twitter.com/xIrDEAwzJy
— Rai (@ManLikeDiaby) December 12, 2019
Dia secara khusus memuji keramahan Pogba terhadapnya dan dianggap berperan membuat remaja asing sepertinya nyaman menjalani latihan di tim sebesar Man United.
"Saya tak bisa berbahasa Inggris atau Prancis saat itu, tapi Pogba menyapa dengan bahasa Portugis dan mau berfoto dengan saya. Dia sangat rendah hati," ucapnya.
Hanya, cerita tak berakhir baik untuk Martinelli karena pihak Man United memutuskan untuk tidak memberinya kontrak.
Ia pun pulang ke Brasil buat melanjutkan karier bersama Ituano.
Siapa sangka dua tahun setelah penolakan United, Arsenal tiba untuk mengangkutnya ke Inggris dan lihat perkembangan pesat Martinelli kini di bawah manajemen The Gunners.
Walau ditolak Man United, Martinelli tetap mengungkapkan faedah mengikuti trial bersama Setan Merah sebagai modal penting mengarungi Premier League.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Man City Kejar Liverpool, Kiper Chelsea Apes
"Hari-hari berlatih saat itu sangat penting bagi saya untuk beradaptasi dengan gaya bermain, para pemain, dan seberapa cepatnya permainan di Inggris," tutur Martinelli.
Melihat pesatnya perkembangan anak ajaib yang pernah mereka tolak, Man United mungkin menyesal karena Martinelli kini diberitakan menjadi incaran sejumlah klub top Eropa.
Liverpool dan Real Madrid adalah dua raksasa yang memantau terus kinerja Martinelli di Arsenal demi menjadikannya aset berharga masa depan.