Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, mengaku kerap kesulitan menyeimbangkan ambisi sebagai pembalap elite Formula 1 dan meraih titel juara dunia dengan kehidupan pribadinya.
Lewis Hamilton merengkuh gelar juara dunia pembalap Formula 1 pada musim 2019.
Titel itu menjadi titel juara dunia keenam sepanjang karier balapnya di F1.
Namun, Hamilton mengatakan bahwa padatnya jadwal F1 membuat dia harus banyak berkorban demi menyeimbangkan aspek karier dan kehidupan pribadi.
Baca Juga: Alasan Charles Leclerc Pasang Target Tinggi pada Musim Kompetisi 2020
"Semua atlet, lelaki dan perempuan, pasti punya problem yang mirip. Mungkin untuk pembalap F1 kami harus sering bepergian dalam waktu lama," kata Hamilton, dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Hal itu yang menjadi beban tambahan untuk kami bisa memiliki hubungan pribadi yang positif, terutama kalau segalanya tak berjalan lancar," tutur dia menambahkan.
Di sisi lain, ia percaya bahwa semua atlet, termasuk dia bisa memiliki karier dan kehidupan pribadi yang sama positifnya.
"Semua atlet perlu pola pikir yang tepat agar bisa mengejar karier sekaligus menikmati waktu istirahat. Caranya berbeda, tetapi semua atlet punya tantangan yang hampir serupa," ucap Hamilton.
"Toh, ada beberapa atlet yang bisa berhasil, contohnya saja Sebastian Vettel. Banyak atlet yang bisa berkarier dengan kehidupan pribadi yang bahagia," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Charles Leclerc: Tahun 2020 Akan Sangat Penting bagi Ferrari
Menurut Lewis Hamilton, semua tergantung dari besarnya pengorbanan yang bisa dilakukan.
"Bagi saya menemukan keseimbangan itu sulit, apalagi kalau Anda ingin tampil kompetitif. Anda harus punya komitmen tinggi dan harus siap punya tanggung jawab lebih," tutur dia.
"Anda hanya bisa berusaha semampu yang Anda sanggup, tergantung dari pengorbanan Anda," kata Hamilton menyimpulkan.
Baca Juga: Bos Mercedes Ibaratkan Formula E seperti Game Super Mario Kart