Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pol Espargaro berbicara mengenai masalah Johann Zarco yang tak mampu tampil kompetitif bareng KTM di MotoGP.
Johann Zarco menjadi sensasi ketika mecatat hasil apik bareng tim satelit Yamaha Tech3 pada MotoGP 2017 dan 2018.
Raihan tiga podim dalam setiap musim membuat Zarco bercokol diperingkat keenam dalam dua periode tersebut untuk menjadi pembalap tim independen terbaik.
Performa impresif Zarco membuatnya dilirik tim MotoGP lainnya. Rider asal Perancis ini, menemukan tantangan baru dengan bergabung bersama tim pabrikan KTM.
Baca Juga: Bos UFC Jagokan Khabib Nurmagomedov Menang agar Hadapi Conor McGregor
Akan tetapi, Zarco malah mengalami mimpi buruk setelah tak mampu tampil kompetitif sepanjang musim 2019.
Zarco terus membubukan hasil negatif tatkala bergabung di KTM.
Alhasil selepas finis ke-11 di GP San Marino, Zarco memutuskan keluar pada akhir musim sebelum ditendang duluan sejak seri berikutnya.
Padahal, kontraknya bersama tim pabrikan asal Austria tersebut seharusnya habis pada akhir musim 2020.
Baca Juga: IBL 2020 - Pelatih Timnas Sayangkan Kekalahan dari NSH Jakarta
Kini juara dunia Moto2 edisi 2015 dan 2016 ini bergabung bersama Avintia Racing yang baru tim saja menjadi tim satelit Ducati.
Kegagalan Zarco di KTM kini dikomentari oleh rekan setimnya di KTM, Pol Espargaro.
Espargaro menyebut mengenai Zarco membuat kesalahan dengan bergabung ke KTM.
Masalah ini berkaitan tentang pembalap berusia 29 tahun yang tak bisa beradaptasi dengan karateristik motor yang berbeda-beda.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 - Aprilia Bawa Winglet 'Segede Gaban', Sesuai Regulasi Tidak?
"Saya pikir dia merasa bahwa semua karakter motor semuanya mirip," kata Espargaro dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Kemudian dia menghadapi kenyataan bahwa KTM sangat berbeda dengan Yamaha.
"Tapi sementara itu juga, Zarco telah merasakan bahwa Honda memiliki motor berbeda juga," katanya melanjutkan.
Pembalap Spanyol ini mengingatkan Zarco bahwa setiap motor memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Setiap pabrikan memiliki kekuatan dan kelemahannya. Itu tergantung pada rider mana yang mampu mengendarai setiap pabrikan tertentu," ucap Espargaro.
Baca Juga: Hati-hati Praveen/Melati, Ganda Campuran bak Neraka di German Open 2020