Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eduardo Perez Moran merupakan pelatih anyar PSS Sleman yang resmi dikenalkan pihak manajemen pada pertengahan Januari 2020.
PSS Sleman menjadi klub pertama yang menunjuk Eduardo Perez sebagai pelatih utama.
Ini merupakan awal karir bagi Eduardo menjadi pelatih utama dalam sebuah tim.
Sebelumnya, pria berumur 43 tahun tersebut hanya menjabat sebagai asisten pelatih atau pelatih kiper.
Baca Juga: Batal Deal dengan Warrix, Timnas Indonesia Bakal Pakai Apparel Lokal
Tiga tahun lalu, Eduardo mengemban jabatan pertamanya di Indonesia sebagai asisten pelatih timnas Indonesia.
Ia diminta untuk membantu pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, untuk menangani skuat Garuda.
Kariernya bersama Luis Milla hanya berlangsung dua tahun.
Musim lalu, ia juga sempat menjadi asisten Julio Banuelos saat menangani Persija Jakarta.
"Saya sangat bahagia karena saya memulai bekerja di Indonesia tiga tahun lalu dengan pelatih yang bagus, yakni Luis Milla dan Julio Banuelos," kata Pelatih PSS Sleman, Eduardo Perez baru-baru ini. Dikutip Bolasport dari Tribun Jogja
Baca Juga: Tampil Kurang Apik, Striker Arema FC Bandingkan dengan Messi dan Ronaldo
Eduardo percaya dengan berbagai pengalaman yang pernah ia rasakan, dirinya mampu membawa PSS Sleman juara.
"Pengalaman dari beberapa pelatih, membuat saya dapat mengembangkan itu sekarang, pengalaman itu akan saya pakai dalam kesempatan ini dan saya akan berikan maksimum semuanya," katanya menambahkan.
Kiprahnya dalam dunia kepelatihan memang tidak bisa dianggap remeh.Pada musim 2018-2019, setelah keluar dari melatih Timnas Indonesia bersama Luis Milla.
Ia juga sempat dipanggil oleh legenda hidup Barcelona FC, Xavi Hernades, untuk membantu menangani klub Liga Qatar, Al Sadd.
Pada musim tersebut dirinya bersama Xavi Hernandes mampu membawa Al Sadd meraih juara Liga Qatar.
Setelah itu, Eduardo Perez memutuskan kembali ke Indonesia sebagai asisten pelatih Persija, Juio Banuelos.
Namun, kariernya bersama Persija tak berlangsung lama menyusul rapor jeblok di Liga 1 2019.
Kini, ia mengemban tugas berat dengan menggantikan posisi Seto Nurdiantoro yang menjadi juru taktik PSS Sleman musim lalu.
Ini terbilang langkah mengejutkan bagi PSS Sleman mengingat Seto memiliki rapor yang tak begitu buruk di Liga 1 2019.
Di tangan Seto, PSS menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di Liga 1 2020.
Ia sukses mengantarkan PSS menduduki peringkat kedelapan klasemen di Liga 1 2019 dengan koleksi 48 poin.
Bahkan, pencoretan Seto sempat menuai pro kontra dari para pendukung PSS Sleman.