Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, kurang puas dengan performa motornya dalam tes pramusim MotoGP. Dia khawatir bakal semakin tertinggal.
Andrea Dovizioso tidak menunjukkan performa yang istimewa dalam tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 7-9 Februari.
Setidaknya apabila berbicara soal waktu lap tercepat. Rider asal Italia itu berada di urutan ke-15 dalam catatan waktu terbaik dengan torehan 1 menit 58,859 detik.
Waktu lap sebenarnya bukan masalah utama yang dikhawatirkan Dovizioso, melainkan karakter ban baru Michelin yang belum dapat dipahaminya.
"Gripnya ada tetapi cara bannya bekerja berbeda dari musim sebelumnya," kata Dovizioso, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Soal ritme saya cukup cepat tetapi tidak merasa nyaman. Jadi ketika saya mencoba mencatat waktu lap, hasil yang diinginkan tidak datang.
"Saya pikir kami harus menemukan setelan yang tepat dan bagaimana saya mengendarai motornya sebelum memikirkan waktu lapnya," imbuhnya.
Berbicara semakin besarnya grip di ban baru, kekhawatiran Dovizioso bertambah karena perubahan itu bakal menguntungkan rival-rivalnya.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2020 - Tim Bulu Tangkis China dan Hong Kong Mundur, BAC Lakukan Undian Ulang
Adalah Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar), calon lawan yang diwaspadai Dovizioso musim depan.
Pasalnya, grip ban yang lebih besar serta usia pakai yang lebih lama membuat kelebihan Yamaha dan Suzuki dalam cornering speed semakin kentara.
Padahal, kecepatan tikungan menjadi kelemahan utama Ducati sejak lama.
"Vinales berakselerasi dengan sangat baik dan Anda dapat melihat Rins sangat nyaman dengan motornya," kata Dovizioso dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Kami jauh di belakang mereka. Kepercayaan diri saya dengan motornya tidak begitu bagus, tetapi pagi ini kami membuat kemajuan," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Proliga 2020 - Jakarta Pertamina Putra Sapu Bersih Kemenangan Seri Ketiga
Baca Juga: Reyes Soroti Penilaian Juri yang Buat Jon Jones Menang Kontroversial