Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menganggarkan 16 miliar rupiah untuk mengganti rumput empat lapangan di Surabaya.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.
Untuk memastikan persiapan menjadi tuan rumah, baru-baru ini PSSI melakukan inspeksi ke stadion-stadion yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan ajang internasional tersebut.
Setelah sidak di stadion wilayah Yogyakarta dan Solo, PSSI beranjak ke Jawa Timur untuk malanjutkan programnya.
Sampai di Jawa Timur, PSSI bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Dilansir BolaSort.com dari laman resmi PSSI, Risma menyebutkan bahwa Surabaya siap memberikan dukungannya untuk gelaran Piala Dunia U-20 2021.
Bentuk dukungan Pemkot Surabaya ditunjukkan lewat penambahan akses jalan menuju Gelora Bung Tomo, penggantian rumput, lampu penerangan, serta perbaikan lift penumpang dan barang.
"Sejak akhir tahun lalu, kami juga membangun tiga lapangan latihan di sisi utara Gelora bung Tomo,"kata Risma.
Baca Juga: Alasan Utama Osvaldo Haay Setuju Bergabung ke Persija Jakarta
Dengan semua perbaikan yang dilakukan, Risma beharap nantinya semua fasilitas tak hanya bermanfaat untuk Piala Dunia U-20 2021, tetapi juga masih bisa dimanfaatkan untuk seterusnya.
"Nantinya, usai Piala Dunia, lapangan ini bisa dipakai latihan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Surabaya," ucap Risma.
Surabaya sepertinya benar-benar niat sebagai salah satu kota penyelenggara Piala Dunia untuk mengganti rumput lapangan pun Surabaya menghabiskan uang 16 miliar.
"Untuk pergantian rumput berjenis zoysia japonica diperlukan Rp 4 miliar per lapangan, padahal, kami melakukannya untuk empat lapangan sekaligus," ucap Risma.
Baca Juga: Pesta Gol saat Uji Coba, Barito Putera Kian Matang Tatap Liga 1 2020.
Dengan banyaknya anggaran yang dikeluarkan Surabaya untuk sepak bola, Risma berdoa semoga kelak akan lahir pesepakbola yang berbakat asal Kota Surabaya.
"Impian saya, akan lahir bakat-bakat muda, Supriadi-Supriadi baru, bermula menjadi anak gawang yang ikut Piala Dunia dengan menggandeng pemain-pemain negara peserta, dari situ mimpi mereka terbangun," tutur Risma mengakhiri.