Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengakui bahwa menjadi juara dunia di MotoGP adalah tantangan tersulit untuk timnya.
Ducati dengan dua pembalapnya saat ini, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci masih berupaya keras untuk mewujudkan ambisi menjadi raja di kelas MotoGP.
Berbagai upaya dari sisi teknis terus dilakukan skuad Borgo Panigale untuk mengembangkan motor Desmosedici milik mereka.
Tak tanggung-tanggung, Ducati selalu menghadirkan inovasi-inovasi yang membuat gempar seluruh tim-tim MotoGP.
Baca Juga: Tim Putra Indonesia Dinilai Sudah Saatnya Rebut Piala Thomas Usai Juarai Kejuaraan Beregu Asia 2020
Kendati demikian, pabrikan asal Italia itu belum bisa meraih apa yang mereka inginkan dalam tiga edisi terakhir balap motor paling bergengsi di dunia itu.
Andrea Dovizioso masih berada di bawah bayang-bayang Marc Marquez yang mampu melesat bersama timnya Repsol Honda.
Rider berjulukan DesmoDovi itu harus legawa kalah dalam perebutan gelar juara dengan menjadi runner-up dalam tiga musim beruntun.
Perjuangan Ducati melalui Andrea Dovizioso untuk merebut gelar juara musim 2020 ini dinilai akan semakin sulit bisa melihat hasil pada tes pramusim yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia lalu.
Meski mereka telah membuat perangkat aerodinamis yang lebih mumpuni dibandin musim lalu, para mekanik Ducati justru dibuat sakit kepada dengan ban baru milik Michelin.
Bukan hanya Ducati saja yang kerepotan dengan ban baru itu, general manajer Ducati, Luigi Dall'Igna melalui media Italia, Corsedimoto menyebut jika Honda juga mengalami hal serupa.
Di sisi lain, direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menilai hal tersebut akan membuat timnya semakin sulit untuk meraih gelar juara dunia.
"Seperti biasa, kami akan melakukan yang terbaik, namun kami tahu bahwa meraih gelar juara dunia MotoGP adalah sebuah hal yang sulit dilakukan," kata Paolo Ciabatti, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
Baca Juga: Charles Leclerc: Musim Kedua Saya di Ferrari Akan Lebih Mudah
Tekanan-tekanan dari sisi teknis dan intern tim menurutnya lebih sulit dibanding tekanan datang dari para penggemar yang ingin Ducati mengulang kisah manisnya pada 2007.
"Percayalah, kami adalah pihak pertama yang memberikan tekanan kepada tim kami sendiri, kami tahu bahwa para penggemar juga mengharapkan lebih," tuturnya menjelaskan.
Dan untuk hal tersebut, Ciabatti menilai sosok Luigi Dall'Igna adalah orang yang telah meningkatkan standar kinerja Ducati dalam beberapa musim terakhir.
"General manajer kami Gigi Dall'Igna adalah orang yang selalu berorientasi dengan kemenangan," ucapnya lagi.
"Dia melakukan segala yang memungkinkan kami bisa menjamin tujuan untuk pabrikan ini," kata Paolo Ciabatti.
Baca Juga: Alpha Tauri, Merk Fashion Red Bull Jadi Wajah Baru Toro Rosso untuk F1 2020