Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bos MotoGP Ternyata Percaya Andrea Iannone Tak Bersalah soal Kasus Doping

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 18 Februari 2020 | 17:22 WIB
Pembalap Aprilia, Andrea Iannone. (TWITTER.COM/GPONE)

BOLASPORT.COM - CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta percaya bahwa Andrea Iannone tidak bersalah dalam kasus doping yang menjeratnya.

Masa depan Andrea Iannone di ajang balap motor terancam menyusul hukuman dari otoritas balap motor (FIM) pada pertengahan Desember silam.

FIM memberi skors terhadap Iannone karena sampel urine miliknya yang diambil selepas race MotoGP Malaysia (3/11/2019) menunjukkan adanya kandungan zat terlarang.

Dalam sampel urine Iannone ditemukan substansi zat anabolic androgenic steroids (AAS) yang merupakan zat terlarang menurut badan anti doping dunia WADA.

Iannone sudah mengatakan bahwa dirinya tak bersalah. Berbagai cara sudah dilakukan pembalap tim Aprilia itu untuk membuktikan bahwa hasil tes urine tersebut tidak tepat.

Mulai pengajuan pengujian ulang terhadap sampel B—masih terbukti positif—hingga melakukan analisis rambut yang disebut lebih akurat daripada tes urine.

CEO Aprilia Massimo Rivola mengklaim bahwa hasil analisis rambut membuktikan Iannone bersih dari zat anabolic sejak September 2019 atau sebelum tes urine di Sepang.

Rivola bukan satu-satunya orang yang percaya bahwa Iannone tidak bersalah. Carmelo Ezpeleta selaku orang penting di ajang MotoGP juga berpendapat demikian.

Baca Juga: Kans Andrea Iannone Balapan pada MotoGP 2020 Mulai Terbuka berkat Rambutnya

Dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari GPOne, Ezpeleta mengaku bahwa Iannone tidak menunjukkan gerak-gerik mencurigakan saat tes.

Ezpeleta menuturkan Iannone langsung memberikan sampe urinenya selepas balapan. Bahkan, The Maniac Joe tak sempat minum kendati diperbolehkan.

Alhasil, ditambah dengan dehidrasi akibat balapan di tengah kondisi cuaca Sepang yang panas, kandungan zat di dalam urine pembalap asal Vasto itu menjadi pekat.

TWITTER.COM/MOTOGP
Presiden Indonesia Joko Widodo menerima CEO Dorna Carmelo Ezpeleta (tengah) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 11 Maret 2019.

"Jika Iannone sudah punya niat buruk, dia akan melakukan hal yang berbeda," kata Carmelo Ezpeleta, dilansir BolaSport.com dari GPOne.

"Jika seseorang tahu dirinya mengunakan zat terlarang dan harus menjalani tes dan juga sedikit cerdik, dia akan membuat dirinya menunggu sebelum memberikan sampelnya."

"Tetapi bukan seperti itu yang terjadi, apa yang Andrea ceritakan kepada saya adalah benar dan saya sudah memverifikasinya," imbuh Ezpeleta.

Kendati begitu, Ezpeleta menyerahkan seluruh keputusan perihal kasus doping yang menjerat Iannone kepada pihak-pihak yang berwenang.

Sementara itu, Iannone masih harus berjuang demi terbebas dari jeratan hukuman pelik. Sebab hasil analisa rambut yang diajukan terancam ditolak oleh pengadilan FIM.

Banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) akan menjadi langkah terakhir Iannone untuk menyelamatkan kariernya di ajang MotoGP.

Iannone terancam mendapat hukuman larangan beraktivitas di dunia balap motor selama empat tahun.

Baca Juga: Tim Gurem MotoGP Tebar Ancaman, Ungguli Rekor Valentino Rossi dalam Simulasi Lomba

Baca Juga: Dulu Jual Mahal, Kawasaki Diam-diam Lobi Dorna untuk Kembali ke MotoGP

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P