Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain baru PS Tira Persikabo, Petteri Pennanen, memuji sang pelatih, Igor Kriushenko, yang dinilai memiliki gaya latihan seperti pelatih Eropa.
Tira-Persikabo mengakhiri musim Liga 1 2019 dengan hasil yang mengecewakan.
Dengan hasil 42 poin, PS Tira Persikabo hanya berhasil menempati peringkat ke 15 klasemen akhir.
Posisi tersebut hanya terpaut satu tingkat di atas zona degradasi.
Pada musim baru Liga 1 2020, Tira-Persikabo merekrut beberapa pemain baru untuk memperkuat skuadnya.
Mantan pemain yang pernah bermain di kasta tertinggi Liga Finlandia, Petteri Pennanen, berhasil didatangkan manajemen Tira-Persikabo.
Baca Juga: OK John Tepis Dirinya Berlebihan Berat Badan
Sebelumnya, Petteri Pennanen memperkuat Kuopion Palloseura (KUPS) pada tahun 2017-2019.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia, ini menjadi kali pertama bagi Pennanen merasakan atsmosfer sepak bola Indonesia.
Walau begitu, ia mengaku tak menemui masalah dalam hal adaptasi.
"Tidak ada masalah, semua berjalan normal," kata Petteri.
Meski ada perbedaan antara sepak bola Indonesia dan Eropa, Petteri sangat terbantu dengan pelatih PS Tira Persikabo, Igor Kriushenko, yang menerapkan sepak bola khas Eropa.
"Tentu gaya permainan berbeda dengan Eropa. Sepak bola di sini memang berbeda, mungkin saya membutuhkan beberapa pertandingan," ucap Petteri.
Baca Juga: Bungkam Arema FC, Persebaya Tantang Persija di Final Piala Gubernur Jatim 2020
Lebih lanjut, Petteri juga memberikan pujian kepada Igor dengan menyebutnya mempunyai gaya melatih seperti pelatih Eropa.
"Bagus, dia (Igor) punya gaya Eropa dari sesi latihan dan taktikal,"
"Jadi bagi saya tidak ada yang baru," ucap Petteri.
Saat ini, Pennanen tengah berfokus pada perkembangan dirinya sendiri untuk adaptasi dengan Liga Indonesia.
"Kami baru saja bermain melawan PSM Makassar, salah satu tim top di Liga 1,"
"Beberapa tim saya melihat pertandingan mereka di televisi, tapi saya fokus dengan saya sendiri, saya tidak terlalu peduli dengan yang lain," tutur Petteri mengakhiri.