Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPPORT.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait Olimpiade Tokyo 2020.
Penandatanganan MoU tersebut melibatkan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), dan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP PELTI).
Menpora Zainudin Amali turut hadir menyaksikan langsung pengesahan MoU yang dilakukan di Media Center Kemenpora, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Penandatanganan dilakukan oleh Pejabat Pembatu Komitmen (PPK) PPON Kemenpora Yayan Rubaini dengan perwakilan pengurus cabang olahraga masing-masing.
Baca Juga: FIBA Asia Cup 2021 Qualifiers - Jadi Kapten, Kaleb Bakal Perbanyak Komunikasi
Penandatangan MoU kepada dua cabang olahraga ini dilakukan karena mereka sudah lolos review administrasi proposal kepada Kemenpora.
Menpora Zainudin mengatakan bahwa proses dilakukan secara cepat agar para semua pengurus cabor bisa langsung mempersiapkan program pembinaan untuk atlet.
"Saya kira ini adalah bukti keseriusan pemerintah untuk membantu cabor agar bisa berprestasi," kata Zainudin kepada wartawan dan BolaSport.com.
"Tapi kami pun meminta akan ada timbal baik keseriusan dari cabang olahrga," ujar Zainudin.
PB ISSI mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp6,2 miliar, dari pengajuan Rp8,8 miliar. Adapun PP PELTI mendapatkan Rp5,9 miliar dari pengajuan sebesar Rp19,3 miliar.
Anggaran yang didapatkan akan digunakan untuk akomidasi, try out, training camp, suplemen, peralatan, dan lainnya.
"Kami ingin apa yang diberikan pemerintah bisa berguna untuk pembinaan dan prestasi cabor masing-masing," ucap Zainudin.
"Minggu lalu tiga cabor, hari ini dua, dan nanti ada beberapa laga cabor yang tengah dalam proses, saya harap yang datang adalah ketumnya sebagai komitmen," ujarnya.
Baca Juga: FIBA Asia Cup 2021 Qualifiers - Inilah Starting 5 Indonesia untuk Hadapi Korea
Zainudin meminta agar cabor berkomitmen kepada masyarakat dengan target yang telah dicanangkan.
"Kita mencairkan dana ini terbuka, review-nya juga disetujui, berapa angka yang di berikan. Kami akuntable," ucap Zainudin.
"Sekali lagi kami katakan bahwa kita bertekad tak ada penyimpangan terhadap uang negara karena ini APBN," tandasnya.
Zainudin mengingatkan agar para pengurus cabor bisa tertib administrasi sehingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Baca Juga: Tiba di Tanah Air, Kontingen Indonesia Perebut 16 Emas di Kejuaraan Angkat Besi Asia Junior
"Jadi apa yang disepakati, itulah kegunaannya. Karena sebelumnya ada yang melakukan kesepakatan untk kegiatan A, tapi justru digunakan kegiatan B," tutur Zainuddin.
"Memang itu bukan korupsi, tapi [tidak sesuai dengan] apa yang telah disepakati, nantinya jadi temuan BPK," tandasnya.
Sebelumnya Kemenpora sudah menandatangani MOU bersama tiga cabor lainnya yang diproyeksikan untuk persiapan Pelatnas Olimpiade Tokyo 2020.
Tiga cabor tersebut adalah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), dan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Binaraga dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI).
Baca Juga: Bali Jadi Lokasi Pertama dari 5 Kualifikasi Super League Triathlon 2020