Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mampukah lima gebrakan pelatih baru timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membawa perubahan dan kesuksesan untuk timnas Indonesia?
Dengan segudang peraturan yang diterapkan Shin Tae-yong membuat timnas Indonesia menjadi lebih disiplin.
Sejumlah pemain yang mengikuti TC timnas Indonesia menilai bahwa Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih dengan kedisplinan tinggi.
Baca Juga: Skor Kacamata Warnai Babak Pertama Laga Persib Vs Tira-Persikabo
Menurut para pemain timnas Indonesia, mantan arsitek timnas Korea Selatan itu mempunyai segudang peraturan yang harus ditaati dan tak boleh dilanggar oleh para pemain.
Berikut 5 daftar geberakan Shin Tae-yong kepada para pemain timnas Indonesia:
1. Peraturan Makanan
Shin Tae-yong memang memberikan menu-menu latihan untuk timnas Indonesia dengan segudang peraturan yang dinilai cukup disiplin.
Peraturan itu bukan hanya terkait permainan di lapangan melainkan juga mencakup kegiatan sehari-hari seperti seragam dan makanan.
Tak hanya itu salah satu gelandang andalan Barito Putera yang memperkuat timnas Indonesia, Bayu Pradana, mengatakan bahkan untuk waktu makan saja para pemain tidak boleh telat.
"Seragam harus sesuai dengan ketentuan. Kalau tidak, kena denda," kata Bayu Pradana, di Stadion madya, Jumat (17/2/2020).
Shin Tae-yong pun bahkan mengharamkan makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi, sehingga khusus makanan pelatih asal Korea Selatan itu benar-benar membatasi pemain.
"Kami tidak boleh mengonsumsi makanan berlemak seperti gorengan," ujar Bayu.
2. Peraturan Disiplin (Tepat Waktu)
Tak jauh berbeda bek timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam juga menceritakan kedisiplinan tinggi yang diterapkan oleh Shin Tae-yong untuk para pemain.
Baca Juga: Bagus Kahfi Puncaki Daftar Top Scorer Garuda Select Jilid Dua
Asnawi mengatakan para pemain tidak boleh keluar sembarangan dari hotel mereka menginap, kalau ada yang diizinkan keluar pun para pemain diharuskan kembali tepat waktu sesuai yang sudah ditentukan.
"Pelatih sangat disiplin. Kalau keluar harus izin, maksimal kembali ke hotel pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB," ujar Asnawi.
"Latihan juga tidak boleh membawa telepon gengam," ucapnya.
3. Ada Tambahan Waktu latihan untuk Kiper
Sementara itu kiper timnas Indonesia, Nadeo Argawinata mengaku bahwa ia merasakan ada peningkatan fisik setelah digembleng oleh Shin Tae-yong setelah masuk pemusatan latihan.
Nadeo Argawinata, menceritakan bagaimana capeknya berlatih bersama Shin Tae-yong, terlebih, mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu memiliki program khusus untuk meningkatkan kualitas kiper.
Semua kiper tiimnas Indonesia mendapat porsi latihan lebih banyak dibanding pemain lain dengan adanya tambahan waktu selama 30 menit.
"Fisik dan kebugaran pemain menjadi hal utama pelatih. Selama TC ini fisik kami memang bener-bener digenjot," Ucap Nadeo, di Stadion Madya, Senayan, Selasa (18/2/2020).
Meski begitu Nadeo tidak memungkiri bahwa gemblengan yang diberikan oleh Shin Tae-yong meningkatkan kemampuan fisiknya secara menyeluruh.
Kemampuan fisik yang meningkat itu secara tidak langsung juga menambah kualitas kiper-kiper timnas Indonesia dan ia mengaku bahwa materi yang diberikan adalah yang terbaik untuk kedepannya.
"Walaupun rasa capek ada namun kami mengalami kekuatan fisik yang meningkat," katanya.
Secara terpisah Shin Tae-yong pun mengungkapkan bahwa menambah waktu latihan untuk kiper timnas Indonesia itu untuk meningkatkan kualitas pemain.
"Iya untuk kipernya lebih panjang, 30 menit dari biasanya," kata Shin Tae-yong, di Stadion Madya, Sabtu (15/2/2020).
"Kalau misalnya latihan barengan akan sedikit latihannya jadi kualitas kiper tidak akan bisa meningkat," ucapnya.
4. Shin Tae-yong Melek Terhadap Pemain Muda
Pemain timnas Indonesia, Irfan Bachdim, mengakui bahwa Shin Tae-yong mau melek terhadap pemain muda.
Hal itu pun dibuktikan oleh Tae-yong yang mana ia memanggil empat penggawa timnas U-19 untuk mengikuti pemusatan latihan timnas, pada 14-23 Februari 2020 ini.
Empat pemain U-19 itu diantaranya Alfreanda Dewangga (PSIS Semarang), Irfan Jauhari (Bali United), Adi Satrio (PSMS Medan), dan Pratama Arhan Alif (PSIS Semarang).
"Dia fokus pada pemain muda dan itu tentu bagus untuk pemain muda Indonesia, untuk masa depan Indonesia," ujar Irfan Bachdim di Stadion madya, Sabtu (15/2/2020).
"Kalau di masa depan sepak bola Indonesia mau bagus, mau menang, ya memang harus di mulai dari umur-umur muda," kata pemain PSS Sleman tersebut.
5. Perbaiki Teknik Mengumpan bola atau passing
Dalam pemusatan latihan timnas Indonesia yang sudah memasuki hampir sepekan terakhir ini Shin Tae-yong memperkuat teknik permainan kepada pemain timnas.
Pelatih asal Korea Selatan itu memang menggenjot kualitas para pemainnya, ia bahkan tak segan untuk melontarkan sindiran pedas.
Pada saat latihan Shin pun mengkritik cara pengumpanan para pemainnya yang dinilainya sangat tidak mencerminkan kualitas pemain nasional.
"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini. Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?," teriak Shin Tae-yong seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Pada latihan itu, kualitas operan para pemain timnas, khususnya pada sentuhan satu-dua, terlihat masih jauh dari sempurna.
Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah, dan semua itu diamati saksama oleh Shin, mantan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018.
Dalam latihan tersebut, Shin menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua. Dengan terus melakukan pergantian dan terus berpindah tempat namun ternyata penampilannya masih berantakan.
Pelatih fisik Lee Jae-hong juga tidak jarang meneriaki para pemain agar tidak mengendurkan intensitas kecepatan aliran bola.
"Oper keras… oper keras…. Jangan menahan bola. Jangan kurangi intensitas kecepatan. Latihan adalah simulasi pertandingan. Kalau kalian terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan," teriak Lee.
Secara keseluruhan, irama sentuhan satu-dua para pemain kurang sedap dipandang mata, setidaknya di mata orang awam yang menyaksikan latihan itu.
Cerita beberapa pemain tersebut menambah daftar panjang tentang sikap disiplin yang ditunjukkan oleh Shin Tae-yong dalam melatih timnas Indonesia.
Dengan lima poin diatas tersebut akankah Shin Tae-yong sukses membuat gebrakan untuk timnas Indonesia.
Gebrakan itu bisa dilihat dan dirasakan pada laga uji coba yang akan dilakkukan oleh timnas Indonesia pada Jumat (21/2/2020) menghadapi tim promosi Liga 1 2020, Persita Tangerang, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.