Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Atlet Terbaik Asian Games 2018 Bicara Soal Pemulihan Leukemia

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 21 Februari 2020 | 19:20 WIB
Perenang Jepang, Rikako Ikee, merayakan keberhasilan meraih medali emas nomor 100 meter gaya bebas p (wiwidbola)

BOLASPORT.COM - Perenang asal Jepang, Rikako Ikee (19), merasa beruntung masih bisa menjalani proses penyembuhan leukemia atau kanker darah yang ia derita sejak 2019.

Rikako Ikee tampil sebagai most valuable player (MVP) atau pemain terbaik Asian Games 2018 setelah meraih enam medali emas.

Pretasi tersebut membuat Ikee digadang-gadang akan menjadi salah satu andalan Jepang pada Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, situasi tersebut berubah pada 2019. Dia didiagnosis mengalami leukemia pada Februari tahun lalu setelah merasakan sakit pada pemusatan latihan di Australia sebulan sebelumnya.

"Dokter memberitahu bahwa saya mengidap leukemia. Tentu saya pernah mendengar penyakit tersebut, hanya saja saya tak tahu persis mengenai detailnya," kata Ikee dalam wawancara di sebuah stasiun televisi Jepang.

Ketimbang terpuruk, Ikee memasang sikap positif demi mengalahkan penyakitnya.

"Saya berpikir bahwa saya harus menerima kondisi ini dan bisa bangkit. Ketika itu saya merasa sangat positif," tutur dia.

Baca Juga: Tim Renang SEA Games 2019 Tambah Tiga Medali untuk Indonesia

Kesungguhan Ikee kembali diuji saat menjalani proses kemoterapi.

"Saya mulai merasa mual saat kemoterapi, tetapi itu baru awal. Saya tidak bisa melihat ponsel saya, tidak bisa menonton televisi, dan tidak bisa makan, bahkan tak bisa bergerak di tempat tidur. Hal itu berlangsung hingga dua pekan," ucapnya.

Baca Juga: Wakil Ketua PRSI Berharap Muncul Bibit Unggul Perenang di IOAC 2019

"Saya menilai ketangguhan tiap orang berbeda, tetapi saya yakin tak ingin lagi mengulangi pengalaman tersebut. Saya sangat hancur," tutur Ikee lagi.

Ikee baru bisa meninggalkan rumah sakit pada Agustus 2019.

Baca Juga: SEA Games 2019 - Renang Estafet 4x100 M Gaya Ganti Putra Raih Perak

Namun, sakit yang dia alami berdampak pada perjalanannya sebagai atlet. Ikee dipastikan absen pada Olimpiade 2020.

Ikee justru merasa lebih lega karena dia terbebas dari tekanan sebagai atlet yang diunggulkan meraih medali emas.

"Sejujurnya, sebagai atlet, mungkin saya tak dalam pola pikir terbaik. Saya sudah hampir mencatat rekor dunia ketika sakit, menyandang status pemain nomor 1 dunia dan dijagokan meraih emas pada Olimpiade," kata dia.

Meski gagal ke Olimpiade 2020, Ikee tetap optimistis bisa kembali bertanding untuk Olimpiade 2024 di Paris.

"Kalaupun saya tak bisa tampil di Olimpiade Paris, saya akan berangkat ke Olimpiade 2028 di Los Angeles saat berusia 28 tahun. Saya tak 100 persen yakin, tetapi saya perlu menetapkan tujuan," ucap Ikee.

"Paris adalah tujuan nomor satu saya. Meski belum mulai kembali berlatih renang, saya sudah memikirkannya. Saya bermimpi bisa berenang dengan catatan waktu yang baik," tuturnya lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P