Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejumlah pelatih Deontay Wilder menceritakan bagaimana rasanya menerima pukulan petinju kelas berat asal Amerika Serikat itu.
Deontay Wilder akan tampil dalam laga ulang tinju kelas berat memperebutkan sabuk juara WBC melawan Tyson Fury pada Sabtu (22/2/2020) malam waktu setempat atau Minggu WIB di MGM Grand Garden Arena, Amerika Serikat.
Duel pertama Deontay Wilder kontra Tyson Fury pada 1 Desember 2018 berakhir imbang.
Sebagai sang juara dunia WBC, Wilder kini diunggulkan bakal bisa mengalahkan Fury dalam laga ulang.
Baca Juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP 2020 Qatar - Duo Suzuki Melesat, Rossi ke-7
Salah satu modal Wilder adalah pukulannya yang terkenal keras.
Modal pukulannya itu membuat Wilder mampu mengoleksi 41 hasil KO dalam 42 kemenangan yang diraih selama kariernya.
Sejumlah orang dekat Wilder menceritakan seberapa kuatnya pukulan petinju berusia 33 tahun tersebut.
Salah satu rekan sparing Wilder, mantan petinju kelas berat David Haye mengatakan: "Kekuatan pukulannya 10 dari 10, sesimpel itu."
"Saya tidak tahu cara lain untuk mengungkapkannya. Anda tahu jika Anda dipukul olehnya. Rasanya berbeda dari orang lain," kata Haye seperti dikutip Bolasport.com dari The Sun.
Baca Juga: Inter Milan Jadi Korban, 3 Laga Serie A Batal karena Virus Corona
"Kekuatan Deontay berbeda dari petinju lain. Saya tidak peduli dari mana datangnya, rasanya sakit," timpal salah satu pelatih Wilder, Mark Breland.
"Suatu kali, saya terkena pukulan kanannya. Bahu saya lepas," ujar Breland.
Pelatih yang lain, Jay Deas, punya cerita sendiri soal kekuatan pukulan petinju berjulukan The Bronze Bomber itu.
"Suatu kali pukulan tangan kanannya masuk ke badan saya. Segera setelah itu saya harus menjalani operasi hernia," kata Deas seperti dikutip Bolasport.com dari DAZN.
"Saya memakai pelindung tubuh. Tetapi, pelindung tubuh dibuat untuk dipukul manusia, bukan seseorang yang memukul seperti Deontay."