Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Geylang International Realistis di Liga Singapura karena Albirex & DPMM

By Muhammad Robbani - Selasa, 25 Februari 2020 | 05:45 WIB
Skuad Persija Jakarta dan Geylang International berpose bersama sebelum laga uji coba kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (23/2/2020). (MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Geylang International menutup pramusim mereka dengan laga kontra Persija Jakarta pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Pertandingan ini dimenangi Persija dengan skor 3-1 atas Geylang International pada Minggu (24/2/2020).

Sebelum menghadapi Persija, Geylang sudah lebih dulu menghadapi Tanjong Pagar (8/2/2020), Perak FA (9/2/2020).

Lalu, Perak The Bos Gaurus, (11/2/2020), hingga Johor Darul Takzim (JDT) II (12/2/2020).

Laga-laga persahabatan itu dilalui The Eagles sebagai persiapan jelang tampil di Liga Singapura 2020 yang akan segera dimulai.

Kebetulan Geylang akan membuka Liga Singapura dengan bertandang ke markas Albirex Niigata Singapore, Sabtu (29/2/2020).

Sayangnya, laga uji coba melawan Persija menyisakan sedikit masalah atas cederanya Khairul Nizam.

Penyerang bernomor punggung 9 itu mendapat tekel keras dari bek muda Persija, Resky Fandi.

Ini menjadi kabar buruk buat klub yang dulu bernama Geylang United itu dalam persiapan  mereka menyambut musim baru di Liga Singapura.

"Dia (Khairul Nizam) terkena di bagian kepala sama defender Persija. Dia tidak ingat apa yang terjadi hari ini," kata pelatih Geylang, Mohd Noor Ali, saat ditemui BolaSport.com seusai laga kontra Persija.

MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM
pelatih dan pemain Geylang International, Mohd Noor Ali serta Darren Teh saat memberikan keterangan pers seusai laga kontra Persija Jakarta, Minggu (23/2/2020).

Baca Juga: Persija Jakarta Vs Geylang: Kenangan Piala Emas Bang Yos 2005

"Semoga bisa recovery, kami bawa dia ke dokter. Mungkin tak serius, ada sedikit benturan saja," ujarnya menambahkan.

Meski begitu, pelatih berusia 44 tahun itu tetap mengambil sisi positif dari laga uji coba mereka melawan Persija.

Baginya, menghadapi Persija sangat bermanfaat karena kualitas dari Macan Kemayoran dianggapnya cukup baik untuk ukuran sebagai lawan uji coba.

"Laga ini sangat penting bagi kami untuk melawan Persija yang sebelumnya kami juga sudah menghadapi JDT II," tuturnya.

"Level dan intensitasnya sangat tinggi. Geylang diperkuat pemain muda dan mendapat pengalaman berharga, setelah ini kami harus memperbaiki diri," ucapnya.

Baca Juga: Persija Jakarta Bungkam Geylang International pada Laga Uji Coba

Pelatih yang berposisi sebagai gelandang dan pemain sayap semasa aktif bermainnya itu juga bicara mengenai persaingan di Liga Singapura.

Baginya, dua klub asing di kompetisi ini yakni Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club (DPMM) dan Albirex Niigata Singapore, masih akan bersaing di papan atas.

DPMM asal Brunei dan Albirex asal Jepang bergantian menjuarai Liga Singapura sejak musim 2015.

DPMM meraih gelar pertamanya pada musim 2015, lalu pada musim 2016-2018 Albirex hat-trick gelar juara.

Dant musim 2019 gelar kembali diambil DPMM.

Baca Juga: EKSKLUSIF - Adam Swandi Tinggalkan Albirex demi Klub Malaysia & Indonesia

Di sisi lain, Noor Ali meyakini DPMM dan Albirex akan mendapat persaingan ketat dari Lion City Sailors yang sebelumnya bernama Home United.

Nama Home United diubah ke Lion City Sailors karena klub mereka dibeli oleh pengusaha kaya, Forrest Li.

Imbasnya, identitas asli klub seperti warna jersey dan logo asli Home United pun diubah.

"Saya rasa tahun ini klub lokal tetap ingin juara. Albirex juara dalam tiga musim sebelumnya yang kemudian diambil alih DPMM."

"Dengan aturan baru boleh merekrut empat pemain asing, lalu Home United dimiliki swasta, mereka punya peluang (bersaing dengan DPMM dan Albirex)."

Eks pelatih Matsumoto Yamaga U-18 itu juga angkat bicara tentang peluang timnya.

Tentang hal ini, dia lebih memilih realistis karena timnya lebih dikenal mengembangkan pemain-pemain muda.

Terakhir kali klub yang terlibat derbi dengan Tampines Rovers itu meraih juara adalah pada musim 2001 yang merupakan gelar kedua setelah musim 1996.

Di luar menjadi juara, posisi terbaik yang pernah mereka raih adalah posisi runner-up pada musim 2003.

Selebihnya mereka lebih banyak mengakhiri musim di papan tengah seperti yang mereka raih di musim 2019 di posisi kelima.

"Kami mau berjuang untuk meraih tiga besar. Musim lalu kami mengandalkan pasukan muda, tapi punya spirit."

"Musim ini kami datangkan pemain seperti (Khairul) Nizam, jadi kami ingin lebih baik lagi dan mendapat posisi tiga besar."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P