Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menerapkan taktik tak lazim saat timnya menaklukkan Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Manchester City, melalui taktik tak biasa Pep Guardiola, sukses meraih kemenangan 2-1 atas Real Madrid pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (27/2/2020) dini hari WIB.
Guardiola menghilangkan nama Fernandinho, Raheem Sterling, dan Sergio Aguero dari susunan pemain starter.
Pelatih berpaspor Spanyol ini menempatkan Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva sebagai penyerang tengah dalam formasi 4-4-2 dengan Gabriel Jesus bekerja di sayap kiri.
Taktik tersebut bekerja dengan baik, membuat Manchester City menikmati salah satu kemenangan terbaik dalam sejarah mereka di kancah Eropa.
Baca Juga: Jagonya Fase Gugur Liga Champions, Pep Guardiola Lewati Banyak Nama Top
Gabriel Jesus menyamakan kedudukan setelah Real Madrid unggul lebih dulu lewat gol Isco pada menit ke-60.
Setelah Jesus, giliran De Bruyne menggandakan keunggulan Manchester City dengan mencetak gol penalti pada menit ke-83.
De Bruyne mengaku, taktik yang diterapkan sang pelatih ternyata cukup mengejutkan para pemain Manchester City.
Eks pemain Chelsea ini mengatakan bahwa Guardiola memang kerap membuat kejutan dalam meracik taktik.
Baca Juga: Guardiola Merasa Sepak Bola Beruntung Punya Zidane, Ini Sebabnya
"Saya pikir selama empat tahun kami di sini bersama Pep, kami memiliki beberapa kejutan. Pemain bahkan tidak benar-benar tahu sampai pertandingan dimulai apa yang perlu kami lakukan," kata De Bruyne seperti dilansir BolaSport.com dari Guardian.
De Bruyne mengaku senang dengan penampilan bagus timnya yang mampu bangkit dari ketertinggalan satu gol.
"Ini awal yang sangat bagus untuk pertandingan pertama. Pada 15 menit pertama kami berjuang sedikit, tetapi Anda harus melalui badai," ucap pemain timnas Belgia ini dilansir BolaSport.com dari BT Sport.
Baca Juga: Real Madrid Vs Man City - Kroos Singgung Urusan Belum Selesai dengan Guardiola
Guardiola juga memuji karakter para pemainnya, yang harus berurusan dengan kepedihan larangan bermain di kompetisi antarklub Eropa selama dua tahun dari UEFA.
"Kami tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar lapangan, kami hanya bisa mengendalikan apa yang ada di dalam lapangan," kata Guardiola.
"Para pemain ini ingin melakukannya untuk diri sendiri dan penggemar. Itu tidak mudah untuk klub kami, tetapi seperti yang saya katakan saya sangat percaya diri. Semoga dewan, para pengacara, dapat meyakinkan UEFA bahwa kami tidak melakukan kesalahan, hanya hal-hal baik," ujar eks pelatih Barcelona ini.