Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga akbar menanti Barcelona dalam pekan ke-26 Liga Spanyol 2019-2020.
Pada Minggu (1/3/2020), Barcelona akan menyambangi markas Real Madrid di Estadio Santiago Bernabeu.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Lionel Messi cs guna mempertahankan posisi di puncak klasemen.
Barca mengemas 55 poin di posisi teratas, hanya unggul dua angka atas sang musuh bebuyutan.
Baca Juga: 3 El Clasico Paling Menyedihkan untuk Real Madrid
Terlepas dari situasi saat ini, jika bicara tentang rekam jejak El Clasico, Barcelona punya sejumlah pengalaman buruk ketika melawat ke kandang Madrid.
Mereka pernah menelan kekalahan menyakitkan dengan skor cukup besar di rumah Los Blancos.
Berikut ini tiga di antaranya:
LIGA SPANYOL 2007-2008
Pada 7 Mei 2008, Barcelona membawa pulang kekalahan 1-4 dari markas Madrid dalam pertandingan Liga Spanyol.
Parade gol dari Arjen Robben, Gonzalo Higuain, Raul Gonzales, dan Ruud van Nistelrooy membuat tim tamu hancur lebur.
Empat gol Madrid cuma bisa dibalas satu kali oleh Barca melalui Thierry Henry.
LIGA SPANYOL 1994-1995
Cerita yang satu ini juga terjadi di kompetisi liga.
Bertandang ke Estadio Santiago Bernabeu, 7 Januari 1995, raksasa Catalunya dibabat 0-5.
Sosok yang menjadi bintang dalam partai ini adalah Ivan Zamorano.
Ia mengukir hattrick buat kemenangan Madrid.
Sementara itu, dua gol El Real lainnya datang melalui Jose Amavosca dan Luis Enrique.
Nama yang disebut terakhir memutuskan pindah ke Barcelona setahun kemudian.
Baca Juga: 5 Insiden Brutal El Clasico, Nomor 3 Paling Panas
Baca Juga: Liverpool Kalah dari Watford, Kevin de Bruyne Beri Apresiasi
COPA DEL REY 1943
Barcelona hancur lebur saat menantang Madrid dalam leg kedua semifinal Copa del Rey 1943 (dulu Copa del Generalisimo).
Bayangkan saja, mereka menyerah dengan skor 1-11 dari tim tuan rumah.
Hasil tersebut menjadi kekalahan terbesar Barcelona di sepanjang sejarah El Clasico.
Barcelona datang ke markas Madrid dalam kondisi unggul tiga gol berkat kemenangan pada partai pertama di kandang sendiri.
Perlu diketahui, hasil kontroversial tersebut tak lepas dari intrik politik yang sedang memanas di Spanyol kala itu.