Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen AC Milan punya rencana memberlakukan salary cap alias pembatasan gaji. Rencana itu membuat setidaknya 6 pemain inti harus rela mengalami pemotongan pendapatan.
AC Milan di bawah kepemilikan Elliott Management yang dikelola oleh CEO Ivan Gazidis berupaya menyehatkan kondisi keuangan klub.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Sportmediaset, ada ide untuk memberlakukan salary cap alias pembatasan gaji mulai musim depan.
Gazidis membidik gaji pemain di AC Milan maksimal hanya 1,5 hingga 2 juta euro per musim.
Baca Juga: Ide Digilir Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov, Floyd Mayweather Minta Dibayar Rp8,5 Triliun
Salary cap akan berlaku pada penandatanganan kontrak baru.
Artinya, pemain baru AC Milan pasti mendapatkan salary cap ini sedangkan pemain lawas masih memperoleh gaji lama sampai mereka menandatangani kontrak baru.
Salary cap ini bisa menimbulkan guncangan terhadap skuat AC Milan.
Mereka praktis hanya bisa merekrut pemain murah dan ada kemungkinan sejumlah pemain bakal hengkang karena tidak mau mengalami pembatasan gaji.
Mengamati struktur gaji AC Milan saat ini, setidaknya ada 6 pemain inti yang gajinya di atas target salary cap.
Mereka adalah Gianluigi Donnarumma (6 juta euro per musim), Alessio Romagnoli (3,5), Zlatan Ibrahimovic (3), Ante Rebic (3), Hakan Calhanoglu (2,5), dan Franck Kessie (2,2).
Baca Juga: Luke Shaw Tak Terima Jesse Lingard Rebut Golnya untuk Manchester United
Kalau mau bertahan di AC Milan, pemain-pemain ini harus menerima pemotongan gaji saat menandatangani kontrak baru.
Kecil kemungkinan mereka mau melakukannya sehingga AC Milan menghadapi potensi bakal harus menjual para pemain inti itu.
Manuver Elliott dan Gazidis belakangan memang menimbulkan sengketa di tubuh klub AC Milan.
Direktur Zvonimir Boban hampir pasti akan hengkang.
Boban merasa tidak dianggap karena tak diajak bicara saat AC Milan memutuskan akan memakai Ralf Rangnick sebagai pelatih musim depan.
Bukan cuma pelatih, Rangnick juga akan memegang kendali lebih besar seperti manajer di klub Liga Inggris.
Otomatis keberadaannya akan mengeliminasi fungsi Boban, Paolo Maldini, dan Ricky Massara sebagai direktur klub.