Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, mengalami cobaan dalam hidupnya setelah terlibat kecelakaan pada 13 Januari lalu.
Kento Momota terlibat dalam tabrakan yang menewaskan sopir mobil van, N Bavan saat dalam perjalanan ke Bandara Internasional Kuala Lumpur, hanya beberapa jam setelah memenangkan gelar Malaysia Masters.
Akibat kecelakaan tersebut, Kento Momota mengalami sinus maksilaris kanan, patah tulang hidung, dan luka di bibir yang membutuhkan jahitan di area wajah.
Setelah rehat selama tiga pekan, Momota sempat kembali berlatih. Namun, dia mengalami gangguan pada pengelihatannya sehingga membuat dia naik meja operasi pada 8 Februari sehingga dia harus menepi lebih lama dari kompetisi internasional.
Meski begitu, Momota menegaskan bahwa dia akan bangkit dan kembali menekuni kariernya sebagai pebulu tangkis untuk tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya telah tumbuh di bulu tangkis. Saya menyukai bulu tangkis sehingga saya bekerja keras seperti ini," kata Momota dalam konferensi pers dengan NTT East, Jumat (6/3/2020) seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Spirit.
"Sikap saya sebagai pebulu tangkis tidak banyak berubah dan saya berharap saya akan melakukan yang terbaik seperti sebelumnya," ucap Momota.
Baca Juga: Comeback pada Mei, Kento Momota Sempat Khawatir Kembali Bertanding
"Saya tidak pernah merasa beruntung meskipun beberapa orang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Namun, saya tidak punya pilihan selain masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan karier bulu tangkis," ujar Momota.
"Saya ingin menjadi pemain yang bisa memberi dampak positif pada dunia bulu tangkis, tidak hanya untuk diri saya sendiri."
Momota selanjutnya berpikir bahwa dia harus melakukan yang terbaik dan bertanggung jawab untuk melakukan apa yang bisa dia lakukan dalam karier dan kehidupannya.
"Saat kembali dan berlatih, saya menyadari bahwa saya ingin bekerja lebih keras daripada sebelumnya. Jadi, saya pikir pengalaman ini telah menjadi bagian untuk membuat saya semakin kuat," tutur pemain berusia 25 tahun itu.
Momota bertekad perlahan bangkit agar mencapai performa terbaiknya.
"Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar Anda untuk dukungan luar biasa mereka sehingga Anda akan kembali ke lapangan suatu hari nanti. Saya ingin kembali mengekspresikan diri di lapangan dan saya harap bisa mengatasinya," ujar Momota.
Saat kecelakaan, Momota mengakui bahwa dia tidak mengingat banyak hal karena tengah tidur.
Baca Juga: Kento Momota Ceritakan Kecelakaan dan Keinginan Rebut Emas Olimpiade
"Saya tidak bisa bergerak ketika kecelakaan. Saya khawatir bahwa saya tidak dapat kembali ke bulu tangkis dan ketika saya memutuskan apakah akan melakukan operasi atau tidak, saya mempunyai perasaan yang sangat negatif," aku Momota
"Bagaimana jika saya tidak menjadi pebulu tangkis lagi? Terkadang saya hampir menyerah. Namun, saya terdorong oleh surat-surat dari para siswa sekolah dasar yang pernah saya kunjungi sebelumnya, pesan-pesan dari para atlet yang saya hormati, dan banyak lagi."
"Berkat dukungan dari banyak orang, saya memutuskan untuk kembali melakukan yang terbaik lagi," ujar Momota.
Momota juga ingin mempersembahkan medali emas dalam debutnya di negeri sendiri.
Momota sebenarnya berpeluang tampil pada Olimpiade Rio 2016. Namun, dia terkena skandal judi pada 2015 yang membuat terkena sanksi dari Asosiasi Bulu Tangkis Jepang selama 1,5 tahun.
"Saya tidak menggunakan kata 'medali emas' untuk Olimpiade sampai sekarang. Tetapi, saya berani (pada awalnya) untuk berbicara tentang apa yang berubah dalam pikiran Anda," ucap Momota.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung All England Open 2020 di TVRI, Mulai 11 Maret
"Saya pikir itu berat karena saya tidak dapat bermain saat ini. Meski begitu, ada banyak orang yang menantikan saya dan saya sangat berterima kasih."
"Saya benar-benar ingin menjadi pemain yang dapat memberi tahu bulu tangkis dunia apa yang dapat saya lakukan di masa depan dengan hasil yang mampu dilihat," kata Momota.