Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebuah ironi hidup telah ditorehkan pembalap MotoGP asal Prancis, Fabio Quartararo, terkait relasinya dengan sosok ikonik dari Italia, Valentino Rossi.
Jauh sebelum menjalani karier balap MotoGP, Fabio Quartararo sudah menjadikan Valentino Rossi sebagai idola sekaligus panutannya dalam urusan adu kencang di sirkuit.
Hal tersebut sepertinya cukup membantu perjalanan Quartararo untuk berada di kelas MotoGP.
Musim lalu, Quartararo menjadi kejutan tersendiri setelah tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT, memutuskan untuk mengontrak dia.
Baca Juga: Hanya Ganti Posisi, Itulah Kunci Sukses Juventus Benamkan Inter Milan
Padahal, selama dua musim membalap di kelas Moto2, Quartararo tak pernah sekalipun mampu menembus posisi 5 besar pada klasemen akhir.
Pencapaian terbaik Quartararo ialah menempati peringkat ke-10 pada akhir musim Moto2 2018.
Namun, siapa sangka, saat melaju di atas kuda besi MotoGP, Quartararo malah tampil oke.
Selain enam kali menempati pole position, pembalap berusia 20 tahun itu juga tujuh kali finis di posisi podium.
Tercatat, Quartararo mampu finis di posisi 3 besar pada 7 balapan yakni MotoGP Catalunya, MotoGP San Marino, MotoGP Thailand, MotoGP Jepang, dan MotoGP Valencia (peringkat ke-2), serta MotoGP Belanda dan MotoGP Austria (3).
Pada akhir musim MotoGP 2019, Quartararo pun menempati peringkat ke-5 dengan raihan 192 poin.
Hasil itu lebih baik dua setrip dibanding sang idola, Valentino Rossi.
Rossi cuma bisa menyelesaikan musim kompetisi MotoGP 2019 di urutan ke-7 dengan koleksi 174 poin.
Baca Juga: Wonderkid 14 Tahun Dipilih Eks Pemantau Bakat Timnas Inggris untuk Gabung Garuda Select
Selain menghasilkan gelar individual "Rookie of the Year", performa menjanjikan Fabio Quartararo itu juga membuat manajemen tim pabrikan Yamaha kepincut.
Ditambah dengan belum adanya kepastian masa depan dari Valentino Rossi, tim Monster Energy Yamaha MotoGP pun menyodorkan kontrak sebagai pembalap kepada Quartararo pada musim 2021.
Ironisnya, kesepakatan yang dibuat Quartararo tersebut berarti "menjegal" peluang Rossi untuk bertahan di tim pabrikan asal Jepang itu.
Baca Juga: Keok dari Manchester United, Bernardo Silva Akui Tak Bisa Terima Kekalahan
"Jika saya di sini, hal itu terjadi karena dia (Valentino Rossi) mengunggah hasrat dan menginspirasi saya dengan semangatnya," kata Quartararo kepada GQ Italia, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Saya berkembang dengan menonton dia di TV dan menempel poster yang saya punya di dinding kamar saya," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Fabio Quartararo mengatakan bahwa Valentino Rossi selalu memanggil dia dengan sebutan "Bega".
"Saya tidak tahu istilahnya dan saya meminta terjemahannya. Dalam praktiknya, saya akan menjadi 'gangguan', seorang pengganggu," tutur Quartararo.
"Dikatakan oleh Vale, saya menganggapnya sebagai pujian yang berlebihan," kata dia lagi.
Baca Juga: Lagi-lagi Dipuji, Bruno Fernandes Disebut Miliki Faktor X