Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Karim, mengatakan bahwa nantinya akan ada pemeriksaan suhu tubuh sebelum pertandingan.
PSM Makassar akan menghadapi Kaya FC pada laga ketiga Grup H Piala AFC 2020 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Namun ada yang berbeda dalam laga PSM Makassar melawan Kaya FC sore hari ini yakni perangkat pertandingan akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke stadion.
Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus corona yang saat ini diketahui telah masuk ke Tanah Air.
Baca Juga: Moncer Bersama Dortmund, Hakimi Bersedia Pulang ke Real Madrid
Kabar mengenai pemeriksaan suhu tubuh pemain diungkapkan langsung oleh Sulaiman Karim.
Dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Timur, Selasa (10/3/2020) pertandingan PSM Makassar melawan Kaya FC dipastikan akan berlangsung tanpa penonton untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Kepastian pertandingan tanpa penonton juga didukung dengan surat izin dari kepolisian yang merekomendasikan pertandingan digelar tapa penonton.
"Resmi tanpa penonton. Surat izin kepolisian yang turun juga merekomendasikan demikian," ujar Sulaiman.
Baca Juga: Ada Niat Berbeda dari Pelatih Persib di Balik Kegagalan Penalti Geoffrey Castillion
Sulaiman Karim menjelaskan bukan hanya laga tanpa penonton, di stadion juga akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh panitia maupun kedua tim yang akan memasuki stadion.
"Besok (hari ini) juga akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh saat akan memasuki stadion. Suhu di atas 38 derajat akan diberikan tindakan serius," kata Sulaiman
Terkait laga tanpa penonton, manajemen PSM Makassar mengaku cukup dirugikan.
Sebab, sebagai tim tuan rumah, PSM Makassar seharusnya mendapatkan dukungan suporter besar.
Baca Juga: Link Live Streaming Laga PSM Vs Kaya FC
Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mengatakan dirinya siap mengikuti segala keputusan terkait pertandingan melawan Kaya FC.
"Soal antisipasi virus corona kami ikuti keputusan pemerintah, setiap negara memiliki aturan masing-masing," ucap Bojan Hodak.