Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, memberi apresiasi kepada Lin Dan (China) setelah mampu menumbangkannya pada babak pertama All England Open 2020.
Nasib kurang baik harus diterima Kunlavut Vitidsarn saat bertemu Lin Dan pada turnamen All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (11/3/2020).
Pemain berusia 18 tahun itu menelan kekalahan dari Lin Dan dengan skor 21-13, 20-22, 10-21.
Baca Juga: All England Open 2020 - Permainan yang Terbaca jadi Biang Kekalahan Greysia/Apriyani
Vitidsarn sebenarnya berpeluang untuk mengunci kemenangan ketika gim kedua berjalan setelah unggul match point 20-19 dari Lin.
Akan tetapi, dia kemudian kendor setelah menerima gempuran tiga kali beruntun dari Lin.
Tambahan tiga poin beruntun membuat pemain berusia 36 tahun itu akhirnya menaklukkan Vitidsarn di gim kedua.
Tak cuma itu, Vitidsarn, yang on fire di gim pertama justru dibuat tak berdaya oleh Lin dia dua gim terakhir.
Lin menang cepat pada gim ketiga dengan 21-10 sekaligus melaju ke babak kedua turnamen HSBC BWF World Tour 1000.
Baca Juga: All England Open 2020 - Usai Kalahkan Jonatan, Lee Zii Jia Ungkap 2 Kalimat
Setelah menerima kekalahan, Vitidsarn kemudian menjelaskan secara rinci kejadian yang dialami sejak gim pertama hingga ke gim ketiga.
"Saya memiliki kendali yang baik terhadap shuttlecock pada gim pertama," kata Vitidsarn dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
"Saya tidak merasakan tekanan apa pun, saya pikir saya lebih muda darinya dan saya bermain dengan gaya saya. Ini adalah turnamen besar, super 1000, dan saya ingin melakukannya dengan baik."
"Dia (Lin Dan) adalah juara Olimpiade dan dunia. Saya pikir saya harus bertanding lebih baik melawannya," katanya menambahkan.
Baca Juga: All England Open 2020 - Gregoria Bakal Nekat demi Ambisi Pulangkan Tai Tzu Ying
Vitidsarn menceritakan tentang pertandingan melawan Lin di gim kedua.
Kalah pengalaman menjadi penyebab dia akhirnya harus mengakui ketangguhan Lin.
"Di gim kedua, saya mencoba untuk mendorong ritme permainan karena saya ingin menekannya. Saya mendapat match point, tetapi lebih berpengalaman," ujar Vitidsarn.
"Saya pikir dia akan lelah dan saya akan bermain cepat. Pelatih saya meminta saya untuk bermain cepat, dan saya push dia. Dia menanti saya," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: All England Open 2020 - Kendati Menang, Begini Evaluasi Hafiz/Gloria
Gaya bermain Lin kemudian dipuji oleh Vitidsarn.
Bahkan dia berharap dapat meningkatkan lagi kekuatannya jika bertemu pemain China tersebut.
"Saya merasa ingin terlalu cepat menang, dan pada setiap momentum, dia menekan saya, karena dia sangat baik," tutur Vitidsarn.
"Smashnya sangat sulit dibaca. Pada gim ketiga, saya sedikit lelah, karena saya telah mendorong begitu keras dalam dua gim pertama."
"Saya ingin mempelajari kontrol dan serangan, kemudian setengah smash, itu sangat cepat," tuturnya menegaskan.
Lin Dan pada babak kedua akan melawan Chen Long dalam derbi China.
Baca Juga: Hasil Lengkap All England Open 2020 - 9 Wakil Maju ke Babak Kedua