Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Api untuk Olimpiade Tokyo 2020 telah dinyalakan. Ancaman pandemi virus corona tak menghentikan hasrat menyabut pesta olahraga di dunia itu.
Virus corona telah menjadi ancaman global.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (12/3/2020) secara resmi menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi lantaran dampak yang sudah tidak terkendali.
Menurut data yang dihimpun BolaSport.com dari WHO, sudah ada 124 ribu kasus virus corona yang terkonfirmasi dengan 4 ribu korban jiwa dari 118 negara.
Ironisnya, prosesi penyalaan api untuk Olimpiade Tokyo 2020 dilakukan di kota tua Olimpia, Yunani, beberapa jam setelah pengumuman virus corona sebagai pandemi.
Upacara penyalaan api Olimpiade sendiri dilakukan tanpa penonton lantaran Negeri Para Dewa tersebut juga terkena dampak virus corona.
Dilansir BolaSport.com dari AFP, sudah ada satu kasus kematian yang terjadi di Yunani. Namun begitu, prosesi upacara tetap berjalan.
"Hari ini menjadi penanda awal perjalanan api Olimpiade ke Jepang," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach.
And the #Tokyo2020 #OlympicTorchRelay has officially started!
These incredible photos captured that historic moment! #UnitedByEmotion pic.twitter.com/W2CbeJDvlt
— #Tokyo2020 (@Tokyo2020) March 12, 2020
Baca Juga: Wabah Virus Corona Menjangkit F1, Satu Anggota Tim Positif Terkena Covid-19
"Ketika api kembali ke Jepang setelah 56 tahun, semoga itu akan memberi terang ke seluruh penjuru negeri," ucapnya menambahkan.
Obor api Olimpiade dijadwalkan akan mengunjungi 37 kota dan 15 situs arkeologi yang terbentang sejauh 3.500 kilometer dengan melibatkan 600 pelari.
Atlet menembak wanita sekaligus peraih medali emas Olimpiade, Anna Korakaki (Yunani), akan menjadi pembawa obor pertama dalam estafet ke Tokyo.
Obor yang dibawa Korakaki kemudian akan diserahkan kepada juara maraton Olimpiade 2004 asal Jepang, Mizuki Noguchi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 - Mundur Setelah 3 Seri Ditunda akibat Virus Corona
Setelah sampai ke Jepang, parade obor akan dimulai di Kota Fukushima dan diarak selama 121 hari hingga mencapai Tokyo saat upacara pembukaan Olimpiade 2020 pada 24 Juli.
Jepang sendiri menghadapi ancaman menunda pagelaran Olimpiade di negara mereka menyusul dampak virus corona yang semakin parah.
Dikutip dari ABC News, penundaan selama satu atau dua tahun menjadi opsi yang tengah dipertimbangkan apabila Olimpiade tidak mungkin digelar tahun ini.
Namun begitu, IOC melalui pernyataan pada Rabu (11/3/2020), menegaskan bahwa persiapan untuk Olimpiade 2020 tetap dilangsungkan sesuai rencana.