Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evaluasi Tunggal Putra Indonesia Usai Wakilnya Tak Bersisa pada All England Open 2020

By Delia Mustikasari - Jumat, 13 Maret 2020 | 11:20 WIB
Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra Ho, pada All England 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Kamis (12/3/2020). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Indonesia tidak memiliki wakil tunggal putra lagi pada babak perempat final All England Open 2020.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terhenti pada babak pertama, sementara Shesar Hiren Rhustavito tak bisa mengatasi lawannya di babak kedua.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra Ho, mengatakan bahwa hasil tersebut di luar harapan.

Apalagi, untuk Anthony dan Jonatan yang sebelumnya diharapkan bisa melangkah lebih jauh lagi.

"Untuk Ginting, saya lihat dia mengubah cara bermain dari rally control jadi menyerang karena mau cepat-cepat mematikan lawan. Hal ini membuat dia banyak melakukan kesalahan dan mati sendiri," kata Hendry dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Kondisi ino diulang sampai poin dia diimbangi lawan. Selanjutnya, dia hilang fokus dan kepercayaan diri. Bukan karena Ginting jelek mainnya, tertapi dari perubahan cara mainnya yang salah. Jadinya rugi," ujar Hendry.

Baca Juga: All England 2020 - Marcus/Kevin Waspadai 'Balas Dendam' Wakil Malaysia meski Unggul 6-0

Pada babak pembuka, Anthony langsung kalah dari Rasmus Gemke (Denmark) dengan skor 14-21, 18-21.

Sebelumnya, Jonatan juga telah kalah 15-21, 13-21 dari Lee Zii Jia (Malaysia).

"Evaluasi untuk Jonatan dan Ginting, ini di luar harapan saya. Pulang nanti mesti dilatih fokus dalam menerapkan strategi dan pukulannya untuk bisa tepat penggunaannya," ucap Hendry.

"Di samping mental dan pikirannya yang saya lihat masih ragu-ragu mainnya. Mungkin terbeban harus menang hingga tidak fokus dengan apa yang harus dilakukan," kata Hendry lagi.

Sementara itu untuk Shesar, meski kalah, Hendry mengakui peningkatan performa dari anak didiknya tersebut.

Baca Juga: All England Open 2020 - Marcus/Kevin Diuntungkan dari Kesalahan Lawan

Hanya saja masih perlu untuk terus diasah, terutama soal kesabaran di lapangan dan kekuatan fisiknya.

Shesar terhenti pada babak dua, juga dari Gemke, dengan laga yang cukup panjang selama 77 menit.

Shesar berhasil merebut gim pertama meski akhirnya kalah setelah bermain rubber game, dengan skor akhir 21-18, 13-21, 19-21.

"Untuk Vito, dia kurang sabar dan mengubah permainan waktu poinnya unggul sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri," aku Hendry.

"Tetapi, saya lihat sudah bagus mainnya. Tinggal harus ditingkatkan lagi kekuatan kakinya dan fisiknya untuk bisa bermain dalam durasi yang cukup panjang," kata Hendry.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P