Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rencana Lanjutkan Olimpiade 2020 Tuai Kritik dari Golongan Atlet

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 18 Maret 2020 | 16:05 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020.

BOLASPORT.COM - Rencana panitia pelaksana Olimpiade 2020 Tokyo untuk tetap menggelar event sesuai jadwal mendapat kritik keras dari sejumlah atlet.

Olimpiade 2020 dijadwalkan bergulir pada 24 Juli-9 Agustus.

Namun, muncul kekhawatiran bahwa ajang empat tahunan itu bisa ditunda atau batal menyusul pandemi virus corona.

IOC dan panitia pelaksana sempat mengatakan mereka masih mengusahakan agar Olimpiade 2020 bisa terlaksana sesuai jadwal.

Peraih medali emas lompat galah Olimpiade Rio 2016, Katerina Stefanidi, tidak sepakat dengan gagasan tersebut.

Menurut atlet asal Yunani itu, IOC membahayakan kesehatan atlet dengan meminta mereka terus berlatih dan menyiapkan diri untuk Olimpiade.

"Olimpiade saat ini tidak ditunda ataupun dibatalkan. Namun, IOC membuat kami terpapar risiko," kata Stefanidi, dikutip BolaSport.com dari Japan Times.

Stefanidi juga mempertanyakan rencana alternatif IOC seandainya Olimpiade 2020 harus dibatalkan.

Baca Juga: Anggota IOC Kecam Wacana agar Olimpiade 2020 Tetap Berlanjut

Pasalnya, perubahan jadwal event olahraga paling bergengsi itu akan berpengaruh kepada jadwal latihan para atlet, termasuk dirinya.

"Semua orang ingin Olimpiade tetap terlaksana, tetapi apa Rencana B IOC jika ternyata hal itu tak terjadi? Adanya kemungkinan lain akan berdampak pada latihan saya," tutur Stefanidi.

"Saya mungkin sedang mengambil risiko yang tidak perlu seandainya saya tahu IOC punya rencana alternatif."

"Para atlet harus memutuskan apakah harus mempertaruhkan kesehatan sendiri untuk berlatih atau tidak," ucapnya lagi.

Baca Juga: IOC Tak Berikan Tenggat Waktu Soal Pembatalan Olimpiade 2020

Pendapat serupa dikemukakan juara dunia heptathlon (sapta lomba) asal Inggris, Katarina Johnson-Thompson.

Johnson-Thompson mengatakan ia merasa tertekan jika harus terus berlatih sepulang dari Prancis yang tengah menerapkan penguncian total.

"IOC menganjurkan atlet terus berlatih, tetapi pemerintah menerapkan kewajiban isolasi diri di rumah. Trek, gym, dan area publik juga tutup," ucap Johnson-Thompson.

"Saya merasa tertekan untuk terus berlatih. Tidak mungkin menjaga rutinitas yang sama," tuturnya.

Pantauan BolaSport.com dari situs worldometers.info, Rabu (18/3/2020), sudah ditemukan 198.712 kasus positif virus corona di seluruh dunia.

Dari angka ini, sebanyak 7.989 orang meninggal dunia dan 82.779 pasien dinyatakan pulih.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan virus corona sebagai pandemi global.

Baca Juga: Sebanyak 69,9 Persen Warga Jepang Setuju Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda Karena COVID-19

 
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P