Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Anjuran melakukan social-distancing atau berdiam diri di rumah membuat kita semua harus mencari alternatif cara bersantai dan beraktivitas untuk mencegah kebosanan. Salah satu caranya adalah menonton film.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran untuk melakukan social-distancing atau tidak keluar rumah selama dua minggu, sehingga aktivitas pekerjaan, kuliah, atau sekolah harus dilakukan secara daring.
Langkah tersebut ditempuh sebagai pencegahan meluasnya wabah virus covid-19 atau virus corona yang sudah menjadi pandemi.
Nah, buat sebagian orang, berdiam diri di rumah bisa jadi hal yang sangat membosankan, apalagi jika tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan.
Menonton film bisa menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan untuk berdiam diri di rumah. Apalagi, saat ini akses untuk menonton film secara legal sudah tersedia di cukup banyak platform.
Pembaca BolaSport.com yang punya akses ke situs streaming legal hanya memerlukan gawai, kuota internet, dan akun untuk login serta menonton.
Berikut lima film bertemakan olahraga yang cocok menjadi tontonan selama masa social-distancing:
1. Garuda di Dadaku (2009)
Film garapan Ifa Isfansyah ini bercerita soal Bayu Purnomo Jati, anak lelaki beranjak remaja yang ingin menjadi pemain sepak bola.
Bayu bahkan bermimpi menjadi anggota skuad tim nasional Indonesia U-13.
Baca Juga: Timnas Indonesia Berlaga, Resmi Ini Sponsor Utama Piala AFF 2020
Namun, impian Bayu tersebut terhalang restu dari kakeknya karena isu dari masa lalu.
Kakek Bayu lebih merestui Bayu menempuh karier sebagai seniman.
Bayu menolak menyerah. Dengan bantuan dari teman-temannya, ia meniti jalur demi memenuhi impiannya menjadi anggota tim nasional.
Masalah muncul ketika kakek Bayu akhirnya mengetahui rahasia si cucu.
Garuda di Dadaku yang rilis pada 2009 mendapat sambutan cukup baik dan membuahkan sekuel, Garuda di Dadaku 2 pada 2011.
2. Rush (2013)
Film arahan Ron Howard ini merupakan drama semi-biopik soal rivalitas dua pembalap Formula 1, James Hunt dan Niki Lauda pada era 1970-an.
Keduanya bersaing ketat dalam perebutan titel juara dunia Formula 1 selama beberapa musim, sampai sebuah kecelakaan dalam balapan menimpa Hunt dan mengancam karier balapannya.
Cerita di film Rush tidak berhenti pada seputar rivalitas Hunt-Lauda.
Rush juga mengisahkan perjalanan mereka demi menempuh status pembalap elite, serta naik-turun dalam kehidupan pribadi masing-masing.
Film Rush mendapat sambutan positif ketika dirilis, dan membuahkan nominasi Golden Globe untuk Daniel Bruehl yang memerankan Lauda.
3. Moneyball
Film rilisan tahun 2011 ini bercerita soal Billy Beane, manajer tim baseball Oakland Athletics.
Beane dihadapkan pada keterbatasan biaya untuk merekrut pemain.
Sebagai solusinya, sang manajer menggunakan hitungan analisis statistik untuk mengetahui kualitas pemain yang hendak direkrutnya.
Langkah tersebut memungkinkan Beane merekrut beberapa pemain yang dianggap kurang ideal, tetapi bisa dipoles untuk membantu tim meraih kemenangan.
Moneyball mendapat apresiasi publik ketika dirilis.
Film garapan Bennett Miller tersebut menjadi nomine film terbaik Academy Awards, serta film dengan naskah adaptasi terbaik berkat skenario yang diangkat dari buku berjudul sama karangan Michael Lewis.
Dua aktor film ini, Brad Pitt dan Jonah Hill, masing-masing menjadi nomine Academy Awards untuk kategori aktor utama terbaik dan aktor pendukung terbaik.
4. Cahaya dari Timur (Beta Maluku)
Film ini merupakan film kelima besutan Angga Dwimas Sasongko, dengan naskah yang digarap oleh Swastika Nohara dan Irfan Ramly.
Cahaya dari Timur berkisah soal Sani Tawainella, pria asal Ambon, Maluku, yang menjadi pelatih sepak bola.
Tim sepak bola Sani ini menjadi jembatan bagi anak-anak daerah setempat di tengah maraknya konflik yang melanda.
Cahaya dari Timur (Beta Maluku) berhasil menjadi pemenang Festival Film Indonesia tahun 2014.
Aktor Chicco Jerikho pun diganjar sebagai aktor terbaik Piala Citra 2014 berkat perannya sebagai Sani.
5. Space Jam
Kalau empat film sebelumnya lebih cocok untuk segmen penonton remaja hingga dewasa, film rilisan 1996 ini lebih ramah untuk audiens berusia anak-anak.
Space Jam berkisah tentang karakter Looney Tunes seperti Bugs Bunny dan Daff Duck meminta bantuan bintang NBA, Michael Jordan.
Mereka harus memenangi pertandingan basket menghadapi musuh yang mengancam keselamatan para tokoh kartun ini.
Pada masanya, Space Jam mendapat profit 230 juta dolar AS atau setara Rp 3,6 triliun.
Film garapan Joe Pytka itu pun menjadi film basket paling laris sepanjang masa.
Dua dekade setelah Space Jam dirilis, sebuah sekuel dipersiapkan.
Meski tak lagi mengandalkan Michael Jordan, Space Jam 2 akan menghadirkan pemain Los Angeles Lakers, LeBron James, untuk bergabung bersama Bugs Bunny dkk.