Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen Persib akhirnya angkat bicara terkait imbauan PSSI dan PT LIB yang melarang adaya sponsor rokok.
Seperti diketahui, sebelumnya PSSI telah mengeluarkan surat edaran yang membahas masalah sponsor yang bekerja sama dengan klub-klub kontestan.
Ketua Umum PSSI, M. Iriawan mengaku mendukung isi surat edaran tersebut.
"Klub tidak boleh menjalin kerja sama komersial dengan produk yang berkaitan langsung dengan merek rokok, minuman beralkohol, dan situs perjudian,” ujar Muh Iriawan.
Baca Juga: Kerugian Persib Bandung di Tengah Virus Corona dan Libur Liga 1, Tapi
Dengan begitu Persib terancam akan kehilangan salah satu sponsor yang sudah tertera di jersey mereka.
Terdapat tulisan "Pria Punya Selera" di bagian atas jersey, yang dimana itu identik dengan salah satu produk rokok.
Tak hanya Persib, Tira Persikabo turut terancam kehilangan sponsor utamanya.
Tira-Persikabo telah menjalin kerja sama dengan salah satu situs judi SBOTP yang sudah melekat di jersey musim ini.
Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT Persib Bandung Bermartaba, Kuswara S taryono mengatakan bahwa pihaknya masih akan meninjau ulang sebelum benar-benar menetapkan keputusan.
"Tentang itu manajemen belum mau berkomentar lebih lanjut," kata Kuswara, dikutip BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Karena ini jadi bahan perdebatan, karena tidak menyangkut ke objek, itu barangkali.
"Saya kira ini harus menyikapi dengan bijak. Mungkin nanti kami akan mengkaji lebih dahulu, nanti komentar secara formal akan kita sampaikan segera," imbuhnya.
Kuswara menambahkan, untuk saat ini pihaknya juga belum ada pembicaran mengenai larangan itu.
"Kami harus menyikapi secara bijak, kami harus mengkaji terlebih dahulu, kami tidak mau terburu-buru, untuk menjadi polemik yang lebih luas," ucap Kuswara
Baca Juga: Shopee Liga 1 2020, 8 Bintang Timnas Melempem Bersama Klubnya
"Kami belum bisa berkomentar lebih lanjut, karena kami harus lihat secara utuh persoalannya, termasuk soal bus PSSI, karena itu kan menjadi bahan perdebatan kami enggak mau sepotong-potong.
"Kami harus lihat secara menyeluruh. Pokoknya kami akan melihat dulu secara komperhensif dan kita lihat lebih lanjut," ujarnya.