Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis spesialis ganda Jepang, Yuta Watanabe, mengaku tetap termotivasi meraih medali emas meskipun tidak ada kepastian bahwa Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar setelah pandemi virus corona (Covid-19).
Yuta Watanabe sangat bersemangat setelah memenangkan gelar ganda putra pada All England Open 2020 bersama Hiroyuki Endo yang 11 tahun lebih tua darinya.
Yuta Watanabe yang saat ini berusia 22 tahun berhasil mencetak sejarah seusai menjuarai All England Open 2020.
Endo/Watanabe menjadi ganda putra pertama Jepang yang menjadi juara All England sejak turnamen ini digelar pertama kali pada 1899.
Bagi Watanabe, ini merupakan gelar kedua pada All England. Sebelumnya, dia merengkuh gelar pada nomor ganda campuran bersama Arisa Higashino pada 2018.
Watanabe dan anggota tim lainnya tiba dengan sambutan hangat di Bandara Haneda di Tokyo, Senin (16/3/2020).
Dia disambut lebih dari 30 personel media yang menunggu dengan penuh semangat untuk mewawancarai pemenang All England, termasuk ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang juga keluar sebagai juara.
Baca Juga: Update Klasemen Gelar BWF World Tour 2020 - Indonesia Pimpin China, Jepang di Puncak
"Saya tidak tahu apakah Olimpiade akan diadakan sesuai jadwal, tetapi yang kami tuju adalah medali emas," kata Watanabe dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Memenangkan gelar All England adalah masa lalu. Sekarang kami akan mulai dari nol lagi," ujar Watanabe.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) saat ini menangguhkan semua turnamen BWF World Tour dan turnamen lainnya, mulai 16 Maret hingga 12 April.
Langkah itu diambil terkait penyebaran virus corona Covid-19.
Baca Juga: Undian Piala Thomas-Uber 2020 Ditunda karena Pandemi Virus Corona
Turnamen yang terpengaruh keputusan ini adalah Swiss Open 2020, India Open 2020, Orléans Masters 2020, Malaysia Open 2020, dan Singapore Open 2020, serta sejumlah turnamen internasional level 3.
Terkait soal perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020, BWF akan memberikan pengumuman lebih lanjut.
"Sulit ketika jadwal terus berubah, tetapi kami masih harus berpikir positif. Selama istirahat panjang ini, saya akan fokus pada latihan dengan baik dan memperkuat kondisi tubuh saya. ”
Saat berpartner dengan Kenichi Hayakawa, Endo sudah tiga kali merasakan menjadi finalis All England pada 2013, 2014, dan 2016.