Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sriwijaya FC Berharap PSSI selaku induk sepak bola Indonesia membantu klub di tengah penghentian kompetisi termasuk Liga 2, soal apa?
Manajemen Sriwijaya FC ingin PSSI ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalah terkait masalah finasial klub di tengah penghentian kompetisi sampai waktu yang tidak ditentukan.
Sebelum kompetisi dihentikan, Sriwijaya FC berhasil meraih kemenangan perdana pada laga perdana Liga 2 2020 atas PSIM Yogyakarta dengan skor 2-1 pada 15 Maret 2020.
Baca Juga: Manny Pacquiao Merasa Ikut Bertanggung Jawab Memerangi Virus Corona di Negaranya
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid berharap PSSI ikut turun tangan dalam menyelesaikan permasalah keuangan klub di saat penghentian Liga 2 2020
Selain itu, Sriwijaya FC juga meminta PSSI mengeluarkan payung hukum ditengah penghentian Liga 2 2020.
Pasalnya kompetisi yang ada di Indonesia termasuk Liga 2 2020 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan.
Hal ini membuat semua klub yang berkompetisi di Liga 2 2020 harus melakukan pengkajian keuangan klub.
"Kami ini klub-klub masih menunggu untuk masalah dengan mitra kerja, kontrak dengan offisial dan kontrak dengan pihak lain," kata Faisal Mursyid saat dihubungi BolaSport.com.
"Tentunya harus ada payung hukumnya dan payung hukumnnya itu surat dari PSSI kita tunggu sekarang karena adanya penundaan kompetisi ini," tambah Faisal.
Baca Juga: Melempem Bareng Liverpool, Naby Keita Belum Tentu Bisa Balik ke Jerman
Faisal Mursyid juga berharap kompetisi Liga 2 2020 kembali bergulir secara normal
"Kami mendukung sepenuhnya dan kalau bisa kompetisi bisa dilanjutkan kembali setelah lebaran," ujar Faisal.
"Dan kalo bisa situasi corona sudah berlalu dan sekitar bulan juni bisa bergulir kembali Liga 2," kata Faisal.
Baca Juga: Curhat Marc Marquez soal Si Iblis Kecil yang Bakal Susah Dikalahkan
Pada Minggu (22/3/2020), ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan memutuskan untuk menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 hingga waktu yang belum ditentukan.
Keputusan ini diambil berdasarkan instruksi dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menpora terkait pencegahan penyebaran COVID-19 pada kegiatan olahraga.