Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ayah dari striker Real Madrid Luka Jovic percaya putranya harus menerima hukuman, tetapi jika sang anak memang terbukti bersalah.
Luka Jovic mendapat sorotan setelah dirinya melanggar perintah klub untuk melakukan karantina selama 14 hari.
Luka Jovic diketahui nekat pulang ke kampung halamannya di Beograd, Serbia untuk merayakan ulang tahun pacarnya, Sofia.
Baca Juga: Erling Haaland Diminta Tak Pindah ke Real Madrid dan Ikuti Jejak Luka Jovic
Pemain berusia 22 tahun itu dianggap berpesta di jalanan Beograd, yang menciptakan kemarahan di negara asalnya tersebut.
Ia dinilai tak mengikuti prosedur isolasi diri wajib Serbia setelah kembali dari negara yang terdampak.
Eks pemain Eintracht Frankfurt ini juga mendapatkan sindiran keras dari Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic.
Baca Juga: Kabur dari Karantina Real Madrid, Luka Jovic Siap Terima Konsekuensi
"Kami mempunyai contoh negatif dari bintang-bintang sepakbola kami yang berpenghasilan jutaan, tapi mengabaikan kewajiban untuk mengisolasi diri sehingga mereka bisa kembali ke kampung halamannya," kata Brnabic, seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
Apa yang terjadi pada Luka Jovic itu pun mendapat perhatian dari sang ayah, Milan Jovic.
Menurut Milan Jovic, beberapa foto yang menunjukkan anaknya tengah bersenang-senang bersama pacarnya itu diambil di Spanyol, bukan Serbia.
Milan Jovic mengatakan, pacar Luka Jovic sedang hamil dan tidak mungkin keluar rumah untuk merayakan ulang tahun.
Baca Juga: Selain Kabur dari Karantina, Ini Dia 5 Dosa Luka Jovic di Real Madrid
"Luka melakukan dua tes (virus corona) dan hasil kedua tes itu negatif. Itu sebabnya dia pikir dia bisa datang ke Serbia," kata ayah Luka Jovic, Milan Jovic, dilansir BolaSport.com dari Marca.
Milan Jovic percaya bahwa anaknya harus dihukum, tetapi jika memang terbukti melakukan kesalahan.
"Sekarang sepertinya dia jadi penjahat utamanya. Jika dia harus masuk penjara, maka dia akan melakukannya. Saya sepenuhnya setuju dengan pernyataan presiden dan perdana menteri Serbia, tetapi hanya jika dia bersalah," ucap Milan Jovic.
"Saya akan mendukung keputusan untuk menghukum Luka Jovic jika dia melakukan sesuatu yang salah, tetapi dia tiba di Beograd dan tinggal di rumah," tutur eks pemain sepak bola profesional Serbia ini menambahkan.
Real Madrid telah memulai prosedur isolasi diri setelah salah satu pemain bola basket mereka dinyatakan positif COVID-19.
Spanyol sendiri tercatat memiliki 35.316 kasus virus corona dengan angka kematian mencapai 2.311 hingga Selasa (24/3/2020).