Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kapten Atalanta, Alejandro "Papu" Gomez mengakui bahwa laga kontra Valencia pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion San Siro, Milan, Rabu (19/2/2020) menjadi salah satu penyebab utama penyebaran virus Corona di Italia.
Papu Gomez mengakui bahwa seluruh pihak yang mengijinkan pertandingan tersebut digelar meremehkan virus yang kini menjadi pandemi global itu.
"Pada awalnya, banyak sekali misinformasi, kami menganggapnya remeh," ujar Papu dilansir BolaSport.com dari Football-Italia.
"Kami pikir itu adalah flu biasa dan kami bisa melanjutkan pertandingan secara normal."
"Ketika kematian muncul, kami mulai khawatir. Seseorang di San Siro sudah terjangkit. Kami semua menunggu apakah semua dari kita memperlihatkan gejala." tambahnya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Eks Valencia Cetak Brace ke Gawang Arema FC
Ia pun tak menampik jika laga Atalanta Vs Valencia leg pertama menjadi biang penyebaran virus Corona di Italia, khususnya di Bergamo.
"Mengizinkan memainkan laga tersebut sangat ngeri. Tidak ada pengecekan dari Valencia, semuanya sangat santai."
"Saya pikir situasi di Bergamo saat ini ada hubungannta dengan laga Liga Champions tersebut."
"Ada 12 ribu penduduk di sini dan 45 ribu penonton di Stadion San Siro saat itu," tambahnya.
Sebelumnya, media Spanyol, Cadena Ser juga menuding laga Atalanta Vs Spanyol menjadi pusat penyebaran virus Corona di Italia.
Baca Juga: Winger Persija Ini Tetap Aktif Beraktivitas Meski Kompetisi Libur Akibat Virus Corona
The updated death curves for New York @FT and @nytgraphics (<-11 PM ET)
— Eric Topol (@EricTopol) 24 March 2020
If these don't flatten over the days ahead, New York would exceed Madrid and the Lombardy region as the worst region in the world for adverse #COVID19 outcomes pic.twitter.com/eEEmtw4Ll9
Meski tidak digelar di Bergamo, rakyat Bergamo berbondong-bondong menuju Milan untuk menyaksikan tim kesayangan mereka, Atalanta, melawan Valencia walau harus menempuh jarak sejauh 60 km.
Setidaknya pada laga tersebut ada lebih dari 45.000 orang yang memadati Stadion San Siro, termasuk juga suporter Valencia yang bertandang.
Laga tersebut terpaksa digelar di Stadion Giuseppe Meazza karena markas Atalanta di Atleti Azzurri d’Italia, Bergamo, tidak lolos standar UEFA untuk menggelar laga Liga Champions.
Dukungan rakyat Bergamo membuahkan hasil dengan Atalanta berhasil menang 4-1 atas Valencia pada laga leg pertama tersebut.
Namun di sisi lain, sejak saat itu wilayah Bergamo menjadi salah satu wilayah di Italia paling terdampak akibat virus Corona.
Bergamo termasuk dalam wilayah adminsitratif Lombardy, termasuk Milan dan Brescia juga.
Sementara itu, Direktur Laboratorium Klinik Mikrobiologi, Virologi dan Diagnosis Bioemergen Rumah Sakit Sacco di Milan, Maria Rita Gismondo terheran-heran dengan perkembangan virus Corona di Lombardy.
Baca Juga: Liga Ditunda Tanpa Kejelasan, Persiraja Kirimi Surat untuk PSSI
#60Mins cameras have been allowed exclusive access to the very front-line of the coronavirus catastrophe in Italy. This is the nightmare facing our health system if the pandemic takes hold. Watch the full story on @9Now: https://t.co/19RzMTwDTX pic.twitter.com/ZOppAnNX9B
— 60 Minutes Australia (@60Mins) 23 March 2020
Some images are seared into history because they represent humanity in its purest form. In 2001 NYFD ran into the burning World Trade Centre,today 2020 Cuban medics arrive to serve in Lombardy, Italy pic.twitter.com/g93O5djsGO
— P KELLY (@7815PWK) 22 March 2020
"Ada sesuatu di Lombardy yang tidak bisa kita pahami," ujarnya.
"Ini melampaui jumlah kematian di China, di daerah yang jauh lebih sempit dan dalam waktu yang lebih singkat. Sesuatu yang aneh sedang terjadi," tambahnya.
Rita bahkan menybeut bahwa virus Corona yang ada di Lombardy telah bermutasi.
"Kami tak mengerti mengapa virus Corona sangat agresif di Lombardy. Semua hipotesis ada di meja, tetapi satu hal bahwa kemungkinan virus itu telah bermutasi."
"Saya mengimbau kepada para ilmuwan: mari kita bersatu untuk memahami. Jika kita semua memperhatikan hal kecil, kita mungkin akan mendapatkan gambaran yang lebih besar," ujarnya.