Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persija Jakarta memiliki empat pemain asing yang didaftarkan untuk kompetisi Shopee Liga 1 2020.
Keempat pemain asing yang bergabung dengan Persija Jakarta adalah Marko Simic, Rohit Chand, Marco Motta, dan Marc Klok.
Dua nama terakhir merupakan pemain yang memutuskan untuk bergabung bersama Persija Jakarta pada musim 2020.
Marco Motta didatangkan Persija Jakarta setelah sebelumnya terakhir kali memperkuat klub kasta tertinggi Siprus, AC Omonia.
Marco Motta sempat menganggur selama enam bulan setelah akhirnya bergabung bersama Persija Jakarta.
Bek yang sempat membela Juventus, Genoa, AS Roma, Wattford, Bologna, dan Catania itu dikontrak dengan durasi dua musim bersama Persija Jakarta.
Sementara Marc Klok merupakan pemain asing terakhir yang didatangkan Persija Jakarta.
Tim asuhan Sergio Farias itu harus mengeluarkan biaya transfer untuk mendatangkan Marc Klok yang sebelumnya memiliki durasi kontrak jangka panjang bersama PSM Makassar.
Baca Juga: Dampak COVID-19, Agus Nova Tidak Bisa Jalankan Tradisi Jelang Nyepi
Tidak disebutkan berapa nominal uang yang dikeluarkan Persija Jakarta untuk mendatangkan pemain asal Belanda itu.
Namun yang pasti, Persija Jakarta berani memberikan durasi kontrak empat tahun untuk Marc Klok yang saat ini tengah melakukan proses naturalisasi.
Setelah dua nama di atas, tersisa Marko Simic dan Rohit Chand yang sebelumnya memang setia bersama Persija Jakarta.
Manajemen Persija Jakarta memutuskan untuk memperpanjang kontrak Marko Simic dan Rohit Chand lantaran permainannya yang bagus bersama Macan Kemayoran.
Baca Juga: Eks Pemain Persib Memilih Tetap di Bali Saat Perayaan Nyepi
Dari keempat pemain itu, tentu saja ada perbedaan harga kontrak yang harus dikeluarkan Persija Jakarta.
Lantas siapa pemain asing yang paling murah dan mahal di tim kebanggaan The Jak Mania itu.
Menurut Transfermarkt yang dilansir BolaSport.com, Marko Simic menjadi pemain asing termahal milik Persija Jakarta.
Pemain asal Kroasia itu memiliki banderol sekitar 550 ribu euro atau setara Rp 9,6 miliar permusim.
Baca Juga: Jadwal Baru Bulu Tangkis Dunia 2020 Pasca Wabah Virus Corona
Harga tersebut bisa dibilang lebih tinggi selama karier sepak bola Marko Simic.
Pemain berusia 32 tahun itu sebelumnya sempat mendapatkan gaji sekitar 200 ribu euro atau setara Rp 3,5 miliar saat berkarier di benua Eropa.
Ketika pindah ke klub Vietnam pada musim 2015 selama tiga tahun, gaji Marko Simic hanya sekitar 75 ribu euro atau setara Rp 1,3 miliar permusim.
Gaji pemain yang disebut Super Simic itu naik menjadi 100 ribu euro atau setara Rp 1,7 miliar saat pindah ke klub Malaysia sampai 2018.
Baca Juga: Covid-19, Pemain Persebaya Khawatir dengan Keluarganya di Australia
Di bawah Marko Simic ada Marc Klok yang gajinya sebesar 450 ribu euro atau setara Rp 7,9 miliar permusim bersama Persija Jakarta.
Nilai kontrak Marc Klok bersama Persija Jakarta bisa dibilang naik setelah sebelumnya di PSM Makassar hanya dibayar 300 ribu euro atau setara Rp 5,2 miliar.
Di bawah Marc Klok ada Marco Motta yang harganya menyentuh 300 ribu euro atau setara Rp 5,2 miliar permusim bersama Persija Jakarta.
Bisa dibilang gaji Marco Motta di Persija Jakarta menurun lantaran sebelumnya pemain berusia 33 tahun itu dibayar dengan uang yang sangat tinggi.
Baca Juga: Luis Nani: Cristiano Ronaldo Banyak Belajar dari Saya!
Salah satu contohnya ketika Marco Motta memperkuat AS Roma yang dimana dia mendapatkan gaji sekitar 6 juta euro atau setara Rp 104 miliar permusim.
Permainannya yang menurun tentu mengubah nilai jualnya ke klub termasuk saat membela tim-tim Spanyol dan Inggris hingga akhirnya ke Indonesia.
Pemain asing termurah yang dimiliki Persija Jakarta adalah Rohit Chand.
Gelandang asal Nepal itu hanya mendapatkan bayaran sekitar 250 ribu euro atau setara Rp 4,3 miliar permusim bersama Persija Jakarta.
Baca Juga: Pintu Duel Ulang Kontra Khabib Nurmagomedov Terbuka bagi Conor McGregor, asal...
Meskipun demikian, situs Transfermarkt tidak bisa memastikan harga pasti sang pemain terutama kompetisi Indonesia.
Sebab, biasanya pihak klub selalu merahasiakan harga nominal sang pemain, termasuk pilar lokal.