Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiper anyar Bali United, Nadeo Argawinata, terkesan dengan pengalaman merasakan Hari Raya Nyepi di lingkungan masyarakat Bali.
Nadeo Argawinata merasakan pengalaman baru sebagai pendatang di Pulau Bali saat masyarakat merayakan Hari Raya Nyepi.
Kiper yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan penjaga gawang Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tersebut memang baru memperkuat Bali United pada musim ini.
Sebelumnya, kiper yang baru merayakan ulang tahun ke-23 pada 9 Maret lalu itu mengawali karier profesional di Borneo FC.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Rencana Valentino Rossi Jadi Berantakan
Dalam kurun 2016 hingga 2019, Nadeo ditempa oleh pelatih kiper kenamaan, Luizinho Passos.
Pada mulanya ia hanya berstatus deputi bagi kiper utama M. Ridho, tetapi setelah M. Ridho pergi, Nadeo naik pangkat menjadi kiper utama.
Penampilan apiknya bersama Borneo FC lantas membuat ia dipanggil memperkuat timnas U-23 Indonesia untuk SEA Games 2019.
Melihat bahwa Nadeo sudah matang menjadi kiper utama di Liga 1 dalam usia muda, Bali United pun merekrutnya untuk mengarungi Shopee Liga 1 2020.
Ia diproyeksikan menjadi penerus kiper senior, Wawan Hendrawan.
Hingga kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Piala AFC dihentikan akibat penyebaran pandemi virus corona, Nadeo sudah menjalani start yang lumayan bagus.
Baca Juga: DUEL KLASIK, 28 Maret 2001 - Generasi Emas dan Ketinggian Bungkam Tim Terbaik Dunia
Ia memang belum diberi kesempatan di kompetisi lokal, tapi di Piala AFC, Nadeo sudah mengecap tiga penampilan di fase grup.
Kini menjadi warga Bali membuatnya berkesempatan merasakan Hari Raya Nyepi, yang pada tahun ini jatuh pada Rabu (25/4/2020).
Apalagi, Nadeo juga mempertimbangkan tidak pulang kampung karena pandemi COVID-19 tengah merebak.
"Saya tidak pulang, sekalian ikut Nyepi di sini. Tidak biasa sih, tetapi seru juga. Baru pertama kali ini merasakan pengalaman Nyepi soalnya," ujar Nadeo seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.
Ia juga menyampaikan nilai yang bisa ia petik saat saudara-saudaranya mencari kedamaian di Hari Raya Nyepi.
"Yang bisa dipetik dari Nyepi menurut saya, satu hari di mana kita benar-benar jauh dari modernisasi, untuk belajar introspeksi diri dalam kesepian atau kesunyian dari pagi hingga pagi lagi. Hanya suara alam yang benar-benar kita dengar," pungkasnya.
Baca Juga: Meski Libur, Pelatih PSM Makassar Tetap Pantau Pemain Via WhatsApp