Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persita Tangerang meminta agar Peratuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa memberikan rincian penegasan masalah gaji.
Hal itu disampaikan oleh Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, yang meminta PSSI dan PT LIB bisa segera memberikan rinciannya.
Persita Tangerang mendukung penuh keputusan PSSI dan PT LIB dengan memberhentikan Shoopee Liga 1 2020 hingga Mei.
Tapi banyak hal yang harus disiapkan tim berjulukan Pendekar Cisadane itu.
Baca Juga: PSSI Tunda Kompetisi Hingga Mei, Borneo FC Pilih Bubarkan Pemain
Persita sebagai klub yang baru promosi ke kompetisi Shopee Liga 1 2020 tentu memiliki pandangan sendiri terkait adanya keputusan tersebut.
Meski mendukung sepenuhnya, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatian dan dipertimbangkan oleh Persita terkait pemberhentian kompetisi.
Salah satunya mengenai masalah gaji pemain, pelatih ataupun ofisial yang menjadi pertimbangan bagi Persita Tangerang.
“Terkait itu, kalau memang nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli lagi, kami berharap PSSI atau PT LIB sudah menyiapkan jadwal yang fix,” kata I Nyoman Suryanthara sebagaimana keterangan tertulis yang diterima BolaSport.com, Sabtu (28/3/2020).
“Karena ini akan mempengaruhi durasi kompetisi dan durasi kompetisi juga akan berpengaruh pada masa kontrak pemain, pelatih, dan ofisial pastinya. Karena kan pada umumnya mereka menandatangani kontrak per musim atau pertahun,” ucap Nyoman.
Melalui surat keputusan dari PSSI pada 27 Maret 2020 tertera bahwa klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja atas kewajiban pembayaran gaji yang akan dibayarkan maksimal 25 persen kepada pemain dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja.
Baca Juga: Wander Luiz Positif COVID-19, Pelatih Persib: Saya Yakin Kamu Kuat dan Kembali bersama Kami
Namu, dengan penjelasan itu, Persita meminta agar adanya penegasan rincian soal pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang.
“Jadi ini pasti akan bepengaruh pada kondisi kontrak mereka. Ini yang kami minta untuk ditegaskan kembali,” ujarnya.
Menurut Nyoman tak semua klub memiliki kondisi finansial yang sama.
Sehingga Nyoman meminta agar PSSI dan PT LIB mampu berjalan bersama klub-klub untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Nyoman berharap agar ada diskusi bersama antara federasi dengan klub-klub yang ikut berkompetsisi pada Shopee Liga 1 2020.
“Tentu kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurang,” katanya.
“Karena itu kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini. Setidaknya untuk memperjelas teknik seperti apa penentuan persentase gaji yang akan diberikan selama masala darurat,” tutur Nyoman.