Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juventus mengeluarkan pernyataan resmi terkait kesepakatan anggota skuad untuk menerima pemangkasan gaji di tengah impak virus korona.
Kesepakatan penghapusan gaji penuh pemain Juventus dikonfirmasi lewat pernyataan resmi klub, Sabtu (28/3/2020) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Tak sekadar pemotongan, anggota skuad Juve, termasuk pelatih, bersedia tak menerima bayaran selama Maret-Juni tahun ini.
Namun, mereka akan mendapatkan kompensasi ekstra jika kompetisi kembali dilanjutkan dan selesai dalam kurun waktu bersangkutan.
Baca Juga: Bermodal Gelar Sarjana Ekonomi, Kapten Juventus Bantu Tim di Tengah Krisis
Baca Juga: Presiden Juventus Curhat soal Krisis Berat di Tengah Pandemi COVID-19
Potongan gaji kolektif ini merupakan bentuk solidaritas Cristiano Ronaldo cs guna membantu keuangan klub selama masa pembekuan kompetisi.
Gestur positif itu terwujud setelah diinisiasi kapten mereka, Giorgio Chiellini.
"Dalam beberapa pekan mendatang, kesepakatan personal dengan pemain dan pelatih akan diselesaikan sesuai regulasi yang diperlukan.
"Juventus berterima kasih kepada pemain dan pelatih atas komitmen mereka dalam situasi sulit bagi semua orang ini," demikian petikan pernyataan resmi Juventus, dikutip BolaSport.com dari situs klub.
Dalam pernyataan tersebut, Juventus mengklaim inisiatif pemangkasan gaji akan menghemat finansial klub hingga 90 juta euro atau setara Rp1,6 triliun.
Jumlah itu sangat masif karena Juventus memang memiliki nilai tagihan gaji pemain tertinggi di Serie A.
Menurut data Goal Italia yang dikutip BolaSport.com, total anggaran Juve memakan biaya 250 juta euro untuk sektor penggajian pemain dalam satu tahun fiskal.
Baca Juga: Ronaldo Tak Dianggap, Bek Lazio Ungkap 3 Lawan Tersulit yang Pernah Dihadapi
Baca Juga: VIDEO - Virgil van Dijk Cetak Gol ala Messi, Kecoh 7 Pemain dari Tengah Lapangan
Karena itu, sebulan tanpa pembayaran upah pemain akan menghemat kas sekiranya 20 juta euro lebih.
Dalam waktu 4 bulan, uang yang bisa diselamatkan Juventus di lajur pengeluaran mencapai 90-an juta euro.
Nilai yang dirasa cukup buat mengompensasi ketiadaan pendapatan dari sektor pemasukan per hari pertandingan, atau distribusi merchandise yang terkendala akibat pembekuan kompetisi.
Sampai Sabtu kemarin, kasus positif virus korona di Italia sudah mencapai 92.472 dengan korban jiwa menembus angka 10.000.
Sisi positifnya, sudah 1.434 individu yang dinyatakan sembuh atau meningkat 845 dari hari sebelumnya.