Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Amelie Mauresmo Sebut Tidak Boleh Ada Kejuaraan Tenis jika Tak Ada Vaksin COVID-19

By Muhamad Husein - Kamis, 2 April 2020 | 06:20 WIB
Mantan petenis putri Prancis, Amelia Mauresmo. (TWITTER @TENNIS)

BOLASPORT.COM - Mantan petenis putri nomor satu dunia, Amelie Mauresmo, mengemukakan komentarnya soal kompetisi di tengah pandemi COVID-19.

Amelie Mauresmo meminta seluruh kejuaraan tenis tahun ini dibatalkan sebelum vaksin COVID-19 ditemukan untuk mencegah bertambahnya korban. 

Secara resmi, ATP dan WTA memang telah memutuskan semua kejuaraan tenis ditangguhkan hingga tanggal 7 Juni mendatang.

Terbaru, Wimbledon 2020 yang sedianya digelar pada 29 Juni mendatang bahkan bukan cuma ditunda, melainkan telah resmi dibatalkan.

Baca Juga: Satu Kabar Duka dari Arema FC di Tengah Wabah Virus Corona

Keputusan penangguhan sejumlah turnamen tenis itu bisa diperpanjang jika kondisi masih belum memungkinkan.

Amelie Mauresmo lewat akun Twitter pribadinya ingin agar para penyelenggara berpikir dua kali jika bersikukuh menggelar kejuaraan tenis pada tahun ini.

"Saya pikir kita harus berpikir masak-masak jika ingin menggelar kejuaraan tahun ini," tulisnya di akun @AmeMauresmo. 

Baca Juga: Paulo Dybala: Seluruh Rakyat Argentina Membencimu, Cristiano Ronaldo..

Mauresmo mengatakan seluruh perhelatan kejuaraan tenis di seluruh dunia merupakan satu kesatuan elemen dari petenis, penonton, hingga para ofisial yang menjalankannya.

Oleh sebab itu, menurutnya tidak boleh memaksakan menjalankan kompetisi sebelum vaksin COVID-19 ditemukan. 

"Tidak ada vaksin berarti tidak ada tenis," tegasnya. 

Mauresmo pernah menjadi petenis putri nomor satu dunia pada 2004.

Dia tercatat menjuarai 25 turnamen, termasuk Grand Slam Australian Open 2006 dan Wimbledon 2006.   

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P