Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selamat Ultah Clarence Seedorf, Si Manusia Rekor Liga Champions yang Otaknya Encer

By Beri Bagja - Rabu, 1 April 2020 | 20:20 WIB
Clarence Seedorf dengan trofi Liga Champions saat memperkuat AC Milan. (TWITTER.COM/OPTAJOHAN)

BOLASPORT.COM - Hari ini, Rabu (1/4/2020), tepat 44 tahun usia legenda timnas Belanda, Clarence Seedorf, yang juga menjadi manusia rekor di Liga Champions.

Pepatah "mimpi adalah kunci" rupanya berlaku benar bagi perjalanan karier Clarence Seedorf sebagai pesepak bola.

Dari mimpi itulah dia bisa menggapai prestasi meraih gelar Liga Champions bersama tiga klub berbeda.

Seedorf menjadi manusia satu-satunya sejauh ini yang memiliki predikat demikian.

Rekor yang hadir jelas bukan kebetulan semata, melainkan hasil kerja keras dan ambisi tinggi yang ditanamkan Seedorf sejak muda.

Baca Juga: Liga-liga yang Kebal dari Pandemi Virus Korona, Korban Lionel Messi Kalah Menyakitkan

Baca Juga: Eks Wonderkid Ajax Abdelhak Nouri Bisa Nonton Bola Lagi Setelah Koma 2 Tahun 8 Bulan

Mental kompetitif sudah dia miliki sejak mencuat dalam usia 14 tahun bersama akademi Ajax.

"Sebelumnya, saya sudah bermimpi memenangi Liga Champions tiga kali," ujar Seedorf, dilansir BolaSport.com dari The Guardian.

"Idola saya, Frank Rijkaard, menjuarainya dua kali, jadi saya ingin memenangi satu gelar lebih banyak dari dia. Saat punya ambisi, sungguh Anda tak pernah merasa cukup untuk menang.

"Jika saya bahagia dengan empat gelar, lalu saya harus meraih yang kelima. Dua bulan berlalu, kemudian saat memulai kembali musim baru, semua yang Anda pikirkan adalah ingin menjuarainya lagi," ucap pria kelahiran Suriname itu.

Ambisi itu terwujud lewat gelar juara pertamanya di Liga Champions bersama Ajax Amsterdam.

Di final musim 1994-1995, Seedorf belia yang masih berumur 19 tahun tampil starter dalam laga yang dimenangi Ajax 1-0 atas AC Milan, klub masa depannya.

Pindah ke Real Madrid, eks gelandang yang dikenal dengan etos kerja tinggi dan skill komplet itu mencicipi trofi kedua Liga Champions musim 1997-1998.

Sempat menjalani 2,5 musim nirgelar bareng Inter Milan, Seedorf akhirnya mampu mengangkat Si Kuping Besar lagi bersama rival sekota Nerazzurri, AC Milan.

Bukan sekali juara saja, tapi dua titel Liga Champions dia raih untuk Milan pada musim 2002-2003 dan 2006-2007.

Seedorf ialah bagian integral kejayaan Milan selama satu dekade sebelum hijrah di masa senja karier ke Botafogo.

Selain punya karier mentereng, di luar lapangan, Seedorf terkenal sebagai pesepak bola yang otaknya encer.

Dia punya gelar master di bidang bisnis, juga kemampuan sebagai poliglot.

Seedorf menguasai banyak bahasa secara lancar, di antaranya Inggris, Italia, Portugis, Spanyol, Sranan Tongo yang menjadi salah satu bahasa ibu di Suriname, dan tentu saja Belanda.

Karena itu, tak heran bila julukan Sang Profesor melekat pada diri kolektor 11 gol dalam 87 partai untuk timnas Belanda ini.

Hanya, kecemerlangan di dalam dan luar lapangan belum banyak menolong Seedorf untuk mengangkat kariernya di dunia kepelatihan.

Baca Juga: VIDEO - Adu Keren Gol Sundulan Layang Ronaldo Vs Lompatan Ajaib Messi

Baca Juga: Kisah Aubameyang, Dijual AC Milan Receh, Kini Jadi Manusia 1,2 Triliun

Sejak banting setir ke kursi pelatih, dia alpa meraih gelar untuk AC Milan (2014), Shenzen (2016), Deportivo La Coruna (2018), dan timnas Kamerun (2018-2019).

Untuk yang terakhir, Seedorf malah dipecat Kamerun setelah gugur di tangan Nigeria dalam babak 16 besar Piala Afrika 2019.

Anyway, selamat ulang tahun, Prof!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P