Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Pemotongan Gaji 75 Persen, Ini Tanggapan Pemain PSMS Medan

By Faizal Rizki Pratama - Kamis, 2 April 2020 | 09:30 WIB
Para pemain PSMS Medan mendengarkan arahan pelatih Philip Hansen. (TRIBUN-MEDAN.COM/ILHAM FAZRIR HARAHAP)

BOLASPORT.COM - Keputusan pembayaran gaji pemain sebesar 25 persen selama masa jeda kompetisi ditanggapi beragam oleh para pemain PSMS Medan.

Dilansir oleh BolaSport.com dari Tribun Medan, manajemen PSMS Medan akan membayarkan gaji sebesar 25 persen sesuai dengan instruksi PSSI menyusul situasi darurat pandemi virus corona.

Namun, regulasi tersebut akan dilonggarkan oleh manajeman PSMS Medan bagi mereka yang bergaji kecil.

Tanggapan beragam pun dinyatakan oleh para pemain tim berjulukan Ayam Kinantan tersebut.

Baca Juga: Danilo Sekulic: Kesehatan Warga Indonesia Lebih Utama

Salah satunya diungkapkan oleh bek tengah PSMS Medan, Muhammad Rifqi.

Muhammad Rifqi yang baru didatangkan musim ini dari Semen Padang mengaku akan menyiasati pemotongan gaji ini dengan berhemat.

Bek yang juga pernah membela Barito Putera ini mengungkapkan pemotongan gaji ini sebenarnya berdampak besar bagi pemain.

Namun, kondisi yang memang tidak bisa dihindari membuat M. Rifqi mencoba bersyukur menerima keadaan ini.

"Bersyukur sajalah dengan kondisi seperti ini walaupun dibayar 25 persen. Cuma menyiasatinya dengan berhemat," ungkap Rifqi dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan.

Baca Juga: Wimbledon 2020 Resmi Dibatalkan untuk Pertama Kali sejak Perang Dunia Kedua

"Harusnya ada rencana baik-baik. Beli ini itu ya ditunda dulu. Harus dipikir-pikir lagi buat ke depannya,"

"Saya sendiri sebenarnya sudah punya rencana mau menggunakan gaji untuk membeli sesuatu. Tetapi, dengan pemotongan ini ya harus disusun ulang lagi apa yang mau dibeli," tandas Rifqi.

Berbeda dari M. Rifqi, gelandang PSMS Medan, Rachmad Hidayat, memilih tidak berekspektasi terhadap gaji yang akan ia terima dalam masa tidak ada kompetisi seperti saat ini.

"Kalau soal gaji 25 persen, saya belum bisa kasih komentar. Kita tunggu saja saat pembayaran nanti. Jadi, kalau untuk saat ini saya belum berani memberikan komentar," tandas Rachmad.

Baca Juga: Perangi Covid-19, Tiga Pemain Persib Putri Lelang Jersey Bersejarah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P